JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui peningkatan kinerja sektor ritel.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa upaya ini dilakukan karena konsumsi rumah tangga menyumbang sebesar 54,53 persen terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun 2024.
“Pertumbuhan perekonomian nasional harus bisa lebih tinggi dari 5 persen, salah satu yang bisa digenjot adalah kue yang besar, yakni konsumsi rumah tangga yang kontribusinya 54 persen,” ujar Airlangga di Jakarta, dikutip Kamis (29/8).
Untuk mendukung upaya ini, pemerintah juga menguatkan kampanye “Belanja di Indonesia Aja” yang diprakarsai oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi kebiasaan masyarakat yang berbelanja di luar negeri.
Airlangga menekankan bahwa dengan berpartisipasi dalam program belanja di dalam negeri, masyarakat dapat membantu meningkatkan pembelian dan pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menambahkan bahwa produk-produk luar negeri saat ini sudah banyak tersedia di Indonesia, sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk berbelanja di negara lain.
“Pemerintah mendukung penuh program belanja di Indonesia saja. Jika kita dapat menarik setengah saja dari belanja orang Indonesia yang biasanya dilakukan di luar negeri, hal ini akan berdampak positif pada peningkatan pembelian dalam negeri,” ujar Airlangga.
Laporan dari Bank Dunia menunjukkan bahwa sejak tahun 2002, sektor ritel di Indonesia mengalami pertumbuhan yang lebih pesat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pertumbuhan tahunan sektor ritel mencapai 12 persen,” tambah Airlangga.
Komentar