JurnalPatroliNews – Jakarta – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kembali terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia. Ia akan melanjutkan masa jabatannya untuk periode 2024-2027.
Ini menandai periode ketiga Perry Warjiyo menjabat sebagai pemimpin ISEI, setelah sebelumnya menjabat pada periode 2018-2021 dan 2021-2024.
Perry terpilih secara aklamasi dalam kongres ISEI yang digelar di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (20/9/2024). Dalam pernyataannya, Perry menyampaikan rasa syukurnya atas amanah yang kembali dipercayakan kepadanya. “Sebagai anak desa dan rakyat biasa, saya tidak pernah meminta jabatan. Tapi jika sudah diberi amanah, saya siap menjalaninya dengan baik, insyaAllah,” ujarnya.
Selama kongres, peserta juga menyetujui laporan pertanggungjawaban Perry dan timnya untuk periode 2021-2024, termasuk laporan keuangan yang telah diaudit.
Untuk periode baru ini, Perry menguraikan tiga strategi utama yang akan menjadi fokus kepengurusannya. Pertama, memberikan rekomendasi kebijakan guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di tingkat nasional dan daerah, termasuk program hilirisasi pangan yang bertujuan menciptakan lapangan kerja dan mempercepat laju ekonomi.
Kedua, meningkatkan kualitas pendidikan akademis dan riset di perguruan tinggi, serta ketiga, memperkuat sinergi antara ISEI dan berbagai lembaga profesional lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Perry menekankan pentingnya keterlibatan berbagai sektor dalam organisasi ISEI, yang dikenal sebagai organisasi “ABG” (Akademisi, Bisnis, dan Pemerintah). “Sinergi antara akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah sangat penting untuk memastikan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dapat diimplementasikan secara konkret,” tegasnya.
ISEI sendiri merupakan organisasi profesional yang didirikan pada 14 Januari 1955, dengan fokus pada bidang ekonomi dan bisnis. Saat ini, ISEI memiliki 52 cabang di seluruh Indonesia dengan total anggota mencapai 13.171 orang, yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan ekonomi serta keterampilan para sarjana ekonomi di tanah air.
Komentar