Proyek Kebanggaan Jokowi, Erick Thohir Bongkar Alasan AS Cabut di Proyek DME

JurnalPatroliNews – Jakarta –Ā Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memberikan tanggapan perihal hengkangnya perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products and Chemicals Inc. dari konsorsium hilirisasi batu bara di Indonesia bersama dengan PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Pertamina (Persero).

Erick mengungkapkan bahwa cabutnya Air Products dari konsorsium tersebut harus dikaji lagi dari sisi konsorsium, industrinya, dan aturan yang memayungi hilirisasi batu bara di Indonesia. Hal ini nampaknya juga masih menjadi pertanyaan bahkan bagi Menteri Erick.

“Itu permasalahan di kami atau di mana? Air products itu mundur karena apa? Karena Pertaminanya, atau karena industrinya berubah, atau karena aturannya belum punya payung. Nah itu mungkin dicek dulu,” ujar Erick saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Sayangnya, Erick juga belum bisa menyebutkan investor yang nantinya akan menggantikan Air Products yang mundur dari konsorsium tersebut.

“Nggak tahu, saya belum bisa,” tandasnya.

Adapun, Air Products juga mundur dari proyek hilirisasi batu bara menjadi metanol di Kalimantan Timur bersama dengan perusahaan Group Bakrie yakni PT Bakrie Capital Indonesia Group dan PT Ithaca Resources yang membentuk konsorsium bernama PT Air Products East Kalimantan (PT APEK).

Untuk diketahui, proyek hilirisasi ini merupakan salah satu proyek kebanggaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena digadang-gadang bisa menekan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG). Tak ayal, ini pun menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Komentar