Jurnalpatrolinews – Riyadh : Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berbicara tentang peran kota dalam pembangunan, dan mengatakan bahwa kota adalah poros utama dalam pembangunan, mencatat bahwa Riyadh merupakan sekitar 50% dari ekonomi non-minyak di Arab Saudi.
Hal ini diungkapkan Putra Mahkota Saudi dalam pidatonya, hari ini, Kamis, pada konferensi Future Investment Initiative (FII) di Arab Saudi.
Dia berkata, “Ekonomi global tidak didasarkan pada negara, tetapi pada kota. 85% ekonomi dunia berasal dari kota, dan di tahun-tahun mendatang, 95% ekonomi dunia akan datang dari kota. “
Dia menunjukkan bahwa strategi Riyadh akan ambisius dan mengejutkan Saudi dan dunia. “Kami menargetkan Riyadh menjadi salah satu dari 10 kota ekonomi terbesar di dunia, dan hari ini, sebagai kota, berada di antara 40 ekonomi terbesar di dunia,” katanya.
Dia mencontohkan, ada rencana untuk membangun cagar alam besar di sekitar kota Riyadh untuk memperbaiki kondisi lingkungan kota, selain proyek lingkungan lainnya di Kerajaan secara keseluruhan.
Putra Mahkota menambahkan, “Kota Riyadh merupakan sekitar 50% dari ekonomi non-minyak di Kerajaan, dan biaya untuk menciptakan pekerjaan di dalamnya kurang dari 30% dari kota-kota Kerajaan lainnya. Biaya pembangunan infrastruktur dan pengembangan real estat 29% lebih murah daripada wilayah Kerajaan lainnya.
Tentang pentingnya Riyadh dalam pertumbuhan populasi, pangeran Saudi berkata: “Kami fokus pada pertumbuhan populasi di dua kota utama, Riyadh dan Neom, sementara di kawasan lainnya, kami fokus pada peningkatan layanan, peningkatan kualitas hidup, eksploitasi peluang pariwisata, sumber daya alam, dan peluang lainnya. “
Dia juga mengungkapkan, dalam pidatonya, niat perusahaan minyak Saudi raksasa, “Aramco”, untuk meluncurkan lebih banyak penjualan saham.
Patut dicatat bahwa “Aramco” adalah perusahaan minyak terbesar di dunia, dan pada akhir 2019, ia menyelesaikan penawaran umum perdana terbesar di dunia.
Komentar