Terkait Kenaikan Harga BBM, Adian: Di Era Jokowi Paling Rendah. Ahli: Sulit Di Bandingkan. Ini Kenyataannya!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Adian Napitupulu, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang Juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PENA98 menyebutkan, kenaikan harga BBM yang hanya 16% saja di era Jokowi, kenaikannya paling rendah dibanding rezim lain. Di era kepemimpinan Soeharto, naik 700%,dan di era SBY, naik 259%.

Atas Pernyataan Adian itu, muncul pertanyaan apakah benar adanya?

Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch, mengatakan, dalam memutuskan sebuah kebijakan, setiap Presiden memiliki pandangan yang berbeda, dan akan sulit jika dibandingkan satu dengan yang lainnya.

“Saya kira harga minyak ini bervariasi dan Fluktuatif. Setiap Presiden punya kebijakan yang berbeda, jadi agak sulit dibandingkan,” katanya, Rabu (13/4/22).

Berdasarkan data yang dikumpulkan, Ia menjelaskan, bahwa sejak April 1980, harga minyak sempat menyentuh level USD140,19 per barel. Setelah itu turun terus sampai USD27,54 pada Maret 1986. September 1990, naik lagi ke level USD85,62 lalu turun terus sampai ke USD19,67 pada November 1998.

Kemudian, pada Juni 2008 kembali ke level USD183,96 Fluktutif dan jatuh di April 2020 ke level USD 21,12. Lalu naik lagi sampai ke level USD 100,28 pada Maret 2022.

Ia menambahkan, penerapan harga Produk turunan dari minyak termasuk BBM, akan sangat tergantung dari kondisi minyak Dunia. Perbedaan kondisi di tiap Periode Kepemimpinan, juga memengaruhi penerapan Kenaikan harga BBM.

Komentar