Ia mengatakan, ke depan diharapkan UMKM lokal juga bisa masuk ke dalam ekosistem rantai pasok MotoGP bukan hanya di Indonesia tapi dunia.
“Seperti melalui official merchandise untuk produk fesyen sampai menjadi produsen suku cadang motor, karena saat ini saja, Indonesia sudah punya produsen/builder untuk miniGP seperti SND Racing,” kata Fiki Satari.

Salah satu pelaku UMKM yang merasakan dampak positif ini adalah Agus pedagang kaos dengan brand Lombok”Qu yang berhasil meraup omzet hingga Rp40 juta selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika. Produk-produk kuliner dan suvenir bertema MotoGP Mandalika menjadi primadona di kalangan pengunjung, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kami sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk berpartisipasi dalam event sebesar ini. Antusiasme pengunjung terhadap produk-produk kami sangat tinggi, dan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk,” ungkap Agus.
UMKM lokal secara umum turut menggeliat dan melaporkan peningkatan omzet yang signifikan, membuktikan bahwa ajang internasional ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Berbagai produk UMKM, mulai dari kuliner khas Lombok hingga suvenir atau merchandise MotoGP Mandalika diburu pengunjung. Para pelaku UMKM mengaku sangat bersyukur atas kesempatan ini dan berharap ajang serupa dapat terus digelar di masa depan.
“Omzet kami meningkat beberapa kali lipat selama MotoGP Mandalika,” ujar Agus.
KemenKopUKM bersama stakeholder terkait termasuk Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM lokal melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan. MotoGP Mandalika diharapkan menjadi momentum untuk memperkenalkan produk-produk unggulan NTB kepada dunia.
Komentar