UMKM Raup Dana Lebih dari Rp1 Triliun

JurnalPatroliNews – Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat modal terhimpun dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang melantai di bursa (go public) mencapai Rp1,07 triliun. Dana merupakan akumulasi dari 2018 hingga Mei 2021.

Kepala Kantor OJK Regional 8, Bali dan Nusa Tenggara Giri Tribroto menerangkan sebanyak 28 pelaku UMKM melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Dia merinci, pada 2018, 7 UMKM IPO dengan modal terhimpun sebesar Rp256,03 miliar. Kemudian, pada 2019, terdapat 13 UMKM go public dengan dana terhimpun Rp501 miliar.

Pada 2020, meski di tengah pandemi, UMKM berhasil meraup Rp283,64 miliar dari 7 perusahaan melantai.

“Pada 2021, sampai Mei, terdapat satu UMKM go public dengan jumlah penawaran Rp33,75 miliar,” jelas Giri pada webinar bertajuk Securities Crowdfunding Alternatif Pendanaan UMKM, Selasa (8/6).

Pada kesempatan sama, ia menyebut bahwa tren outstanding kredit UMKM di Bali malah meningkat di saat pandemi. Sampai posisi April 2021, ia mencatat outstanding kredit mencapai Rp44,3 triliun.

Dari jumlah itu, sebanyak 101.063 debitur yang memiliki kredit sebesar Rp18,22 triliun mengaku terdampak pandemi. Dari total pengajuan, sebanyak 83,58 persen di antaranya atau Rp15,23 triliun kredit mengalami restrukturisasi.

“Sampai dengan posisi April 2021, kredit yang disalurkan kepada UMKM sebesar Rp44,30 triliun,” tutupnya.

Pada periode sama, kredit macet atau non-performing loan (NPL) di Provinsi Bali sebesar 3,32 persen.

Komentar