Waduuh..! Rupiah Terus Keok, Peneliti: Harga BBM Bersubsidi Bisa Naik Lagi!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), bisa berdampak pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam Negeri. Pasalnya, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menjadi salah satu penentu harga BBM.

Pada perdagangan Senin (24/10/22) tercatat, nilai kurs rupiah berada di level US$ 15.600-an per dolar AS. Hal inilah tentunya mengkhawatirkan, karena Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri terancam naik apabila kurs Rupiah terus melemah.

Sementara itu, Abra Talattov, Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), menilai, selisih antara asumsi kurs dalam APBNP 2022 dengan yang terjadi sekarang sudah sebesar 8%. Ditambah pelemahan kurs Rupiah dibarengi dengan pelemahan harga minyak mentah dunia (ICP), yang berada di bawah asumsi US$100 per barel.

“Disparitas kurs hari ini, atau kurs real, dan asumsi potensi terus lebar dari posisinya saat ini 8%. Tapi di sisi lain ya, beruntungnya harga minyak mentah juga situasinya lagi melemah, bahkan di bawah asumsi US$100 per barel,” ungkapnya, Senin (24/10/22).

Ia menyebut, pelemahan harga minyak mentah dunia ini, bisa menjadi penyeimbang di kala kurs Rupiah yang anjlok. Pasalnya, asumsi harga minyak mentah US$100 per barel berbeda dengan harga saat ini sebesar US$84 per barel. Terdapat selisih sebesar 14%lebih rendah dibandingkan asumsi.

Komentar