Pusat Distribusi Minyak Saudi Aramco Diserang Roket, Apa Dampaknya Buat RI?

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Pusat distribusi perusahaan minyak Saudi Aramco dikabarkan diserang kelompok Houthi Yaman. Kelompok tersebut menyatakan telah menembakkan roket.

Dilansir dari Reuters, Senin (23/11/2020), seorang juru bicara (Jubir) Houthi mengumumkan serangan itu melalui Twitter. Hal itu diumumkan dengan tujuan mengingatkan perusahaan lainnya, terutama perusahaan asing yang beroperasi di Arab bahwa Houthi akan terus melanjutkan serangannya.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dari Pemerintah Arab Saudi, maupun Saudi Aramco apakah serangan itu betul terjadi.

Sebagai informasi, Arab Saudi telah berkoalisi untuk mengintervensi serangan Houthi di Yaman sejak 2015, setelah kelompok pemberontak itu merebut Sanaa (Ibu Kota Yaman) pada tahun 2014.Konflik antara Houthi dengan Arab semakin parah karena negara itu berupaya memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Serangan Houthi telah membuat puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil telah tewas dan jutaan orang mengungsi. PBB menyebut serangan Houthi sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Tahun lalu, fasilitas Saudi Aramco juga sempat mendapat serangan drone bermuatan peledak. Insiden tersebut pun langsung mengerek harga minyak mentah kala itu.

Lalu, apa dampaknya serangan kali ini?

Menteri ESDM Arifin Tasrif menilai, kondisi minyak dunia sedang kelebihan pasokan. Serangan tersebut akan membuat kondisi yang seimbang terhadap minyak yang saat ini kelebihan pasokan.

“Tapi sekarang kan lagi over supply  semuanya, balance aja saya rasa,” katanya di DPR Jakarta, Senin (23/11/2020).

Dia menilai, serangan itu tidak memberikan dampak yang besar kecuali fasilitas itu benar-benar hancur. Arifin tidak bisa berkomentar lebih lanjut karena belum tahu secara pasti informasi tersebut.

“Saya rasa demikian, kecuali hancur sama sekali, tapi kan nggak hancur total kan? Tapi saya nggak tahu sih, baru denger,” ujarnya,(*/red)

Komentar