JurnalPatroliNews – Texas,- Banjir yang melanda Kentucky, Amerika Serikat, telah menewaskan sedikitnya delapan orang, kata gubernur setempat, Kamis (28/7).
Jumlah korban diperkirakan akan mencapai dua digit karena permukaan air terus meningkat.
Serangkaian badai yang menerjang wilayah timur negara bagian itu telah menurunkan hujan deras serta menyebabkan perbaikan kerusakan bisa memakan waktu bertahun-tahun, kata Gubernur Andy Beshear.
Pada Kamis pagi, keadaan darurat telah ditetapkan di enam county, wilayah setingkat kabupaten.
“Kami sedang mengalami banjir paling buruk, paling merusak dalam sejarah Kentucky,” kata Beshear dalam pernyataan keadaan darurat itu.
“Ratusan orang akan kehilangan tempat tinggal,” kata dia, menambahkan.
Di antara korban tewas adalah seorang perempuan lansia berumur 81 tahun di Perry County.
Otoritas setempat mengatakan beberapa orang belum ditemukan, meskipun jumlahnya belum bisa dipastikan hingga Kamis malam.
“Bencana alam ini masih berlanjut, lebih banyak hujan diperkirakan terjadi malam ini yang bisa memperburuk situasi,” kata Beshear.
Banjir tersebut membuat 24.000 keluarga tidak mendapatkan listrik di Kentucky timur, menurut situs Poweroutage.us.
Jalan-jalan tampak seperti sungai karena terendam air setinggi cabang pohon dan tiang-tiang listrik terlihat mencuat dari air berwarna cokelat kehijauan, dalam video yang diunggah di media sosial.
Negara bagian itu mengerahkan garda nasional dan kepolisian untuk mengevakuasi orang-orang dengan helikopter dan perahu, kata Beshear.
Pusat-pusat pengungsian didirikan di taman-taman dan tempat lain.
Komentar