1025 Guru BK se-Indonesia Ikuti Pelatihan Great Teacher as a Coach Dari ESQ Corp

“Menjadi ‘pendengar yang baik seharusnya kontribusinya dilakukan oleh orangtua di rumah, Guru BK dan guru lainnya di sekolah maupun waktu anak-anak sehari-hari beraktivitas di tengah masyarakat,” kata Arief.

Jika hal ini dibiarkan terus menerus dan tidak ada kontribusi, kolaborasi dan sinergi antara Orangtua, Sekolah dan Masyarakat maka siapa yang akan menjadi pendengar suara hati mereka ?. Seharusnya ke tiga unsur utama di atas mampu berbagi peran siapa melakukan apa.

Untuk itu tema Great Teacher as a Coach mengajak para guru BK untuk memahami tehnik coaching untuk menghadapi para siswanya yang tidak bisa lagi dinasehati atau di ceramahi. Guru BK saat ini dituntut menjadi teman, menjadi pembimbing bahkan juga sebagai orangtua bagi anak didiknya.

“Ibarat bertamu dan masuk ke rumah orang, musti ketuk pintu, mengucapkan Asalamualaikum, berinteraksi dengan ramah dan santai barulah melakukan tehnik coaching yaitu mengobrol dengan mengajukan pertanyaan karena metode lama menceramahi atau menasehati sudah tidak mempan, kata coach Arief dalam hal memberikpan solusi padap guru BK menghadapi siswa yang menutup diri.

Pelatihan singkat yang didahului dengan sambutan dari Coach Desi Yuliana sebagai Ketua Panitia Milad ke 24 ESQ Corp yang menaungi 17 anak perusahaan, Sambutan coach Ani Noor, President Inspire, alumni coach lulusan ESQ maupun sambutan dari Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D, Rektor Universitas Yarsi yang juga Dewan Penasehat FKA ESQ dan Dewan Penasehat Universitas Ary Ginanjar. (UAG)

Fasli Jalal mengatakan guru BK menjadi ujung tombak dan punya peran strategis dalam pendidikan karakter siswa karena kerap dituntut jadi orangtua, teman, mentor dari siswanya. Dia berharap ESQ corp dan Forum Komunikasi Alumni bisa terus mendampingi para guru BK karena ESQ sejak berdiri di tahun 2000 sudah memfokuskan diri pada pendidikan karakter menuju generasi emas Indonesia 2045

Komentar