JurnalPatroliNews – Jakarta – Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa mereka yang sering begadang memiliki kecerdasan lebih tinggi daripada orang yang terbiasa bangun pagi.
Penelitian ini dipimpin oleh para akademisi dari Imperial College London, melibatkan 26 partisipan yang menjalani tes kecerdasan, penalaran, waktu reaksi, dan memori.
Dalam penelitian ini, durasi dan kualitas tidur partisipan juga dianalisis, termasuk kronotipe tidur yang menentukan waktu di mana seseorang merasa paling waspada dan produktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi kognitif yang unggul tampak pada partisipan yang sering tidur larut. Sebaliknya, mereka yang bangun pagi menunjukkan skor terendah, seperti yang dilaporkan oleh The Guardian pada Jumat (19/7/2024).
Namun, durasi tidur juga penting bagi kemampuan kognitif seseorang. Penelitian mencatat bahwa mereka yang tidur 7-9 jam setiap malam memiliki skor kognitif terbaik.
Raha West, penulis utama dari departemen bedah dan kanker Imperial College London, menekankan pentingnya durasi tidur yang cukup, bukan yang berlebihan.
“Penting diingat untuk cukup tidur, bukan terlalu banyak tidur, terlalu panjang atau terlalu pendek. Ini penting menjaga kesehatan otak dan fungsi agar tetap baik,” jelas dia.
Meski demikian, beberapa ahli mengingatkan agar berhati-hati dalam menafsirkan hasil temuan ini. Jacqui Hanley, kepala pendanaan penelitian Alzheimer’s Research Inggris, menyatakan bahwa belum ada gambaran rinci tentang apa yang terjadi di otak.
“Kita belum tahu apakah menjadi orang yang suka begadang atau bangun pagi mempengaruhi ingatan dan pemikiran, atau apakah penurunan kognitif menyebabkan perubahan pola tidur,” kata Hanley.
Komentar