JurnalPatroliNews – Jakarta – Sekitar 60 persen pengemudi ojek online (ojol) dari wilayah Jabodetabek direncanakan turun ke jalan hari ini, dalam aksi unjuk rasa besar-besaran. Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, pada Selasa, 20 Mei 2025.
Menurut Igun, dari total 250 ribu lebih pengemudi ojol yang beroperasi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, mayoritas telah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam aksi protes.
“Kurang lebih 60 persen pengemudi akan ikut turun ke jalan. Itu sudah keputusan bersama,” kata Igun saat dihubungi oleh media.
Pemicu utama kemarahan para pengemudi adalah kebijakan para aplikator yang diduga melakukan pemotongan tarif penumpang secara tidak wajar. Igun menyoroti praktik pemotongan yang bisa mencapai 50 persen dari nilai tarif, padahal sesuai aturan resmi—Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 1001 Tahun 2022—batas maksimal potongan adalah 20 persen.
“Banyak pengemudi merasa pendapatannya dipangkas terlalu besar, sangat memberatkan. Padahal mereka bekerja di jalan sepanjang hari demi mencukupi kebutuhan keluarga,” tegas Igun.
Aksi unjuk rasa hari ini dipusatkan di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Meski demikian, hingga pukul 10.15 WIB, massa aksi masih belum terlihat berkumpul secara signifikan di lokasi.
Lebih lanjut, Igun menyebut bahwa demo ini bukan sekadar bentuk protes, tapi juga wujud nyata dari keresahan ribuan pengemudi terhadap sistem bagi hasil yang dinilai tidak adil.
“Intinya kami menolak potongan yang kelewat besar. Ini bentuk jeritan hati para pengemudi di lapangan,” pungkasnya.
Komentar