ACC ke-32 Bersejarah, Menlu Asean Kumpul di Jakarta, Bahas Kudeta Tetangga RI

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Para Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara Asean melakukan kunjungan kehormatan ke Indonesia. Selain bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan. Mereka juga mengikuti 32nd ASEAN Coordinating Council (ACC) Meeting dengan Menlu RI Retno Lestari Priansari Marsudi. Pertemuan yang digelar di Sekretariat Asean membicarakan banyak hal, mulai dari menyambut Timor Leste sebagai anggota Asean dan membahas kudeta militer di Myanmar yang sudah berjalan selama dua tahun terakhir. “ACC ke-32 kali ini bersejarah karena kami menyambut partisipasi Timor-Leste dalam pertemuan Asean untuk pertama kalinya. Saya mengucapkan selamat kepada Menteri Adaljiza Magno dari Timor-Leste pada kesempatan ini,” kata Retno dalam konferensi pers selepas ACC Meeting.

Sementara saat Working Lunch, Retno menyebut pertemuan para Menlu Asean membahas masalah Myanmar saat ini. “Pertemuan tersebut didedikasikan untuk membahas masalah Myanmar secara terbuka, secara mendalam, dan terus terang sebagai satu keluarga,” ujarnya. “Saya memberi pengarahan pada pertemuan tentang pendekatan Indonesia terhadap Myanmar sebagai Ketua. Bagi Indonesia, Five-Point Consensus (5PC) menjadi acuan utama dalam mengatasi krisis Myanmar.”

Perwakilan Myanmar sendiri tak datang dalam acara Asean hari ini. Direktur Jenderal Kerja Sama Asean Sidharto Reza Suryodipuro menyebut telah mengirimkan undangan kepada negara tetangga RI tersebut.
“Tidak ada perwakilan Myanmar pada pertemuan Menlu tadi, kan kursinya kosong tadi. Kita mengundang non-political representation, jadi undangan dikirim dalam bentuk komunikasi diplomatik dari Kemlu Indonesia ke Kemlu Myanmar untuk mengirim non-political representation,” katanya.

Sebelumnya, Jokowi sempat menyatakan berencana mengirim seorang jenderal ke Myanmar untuk berdialog dengan pihak junta militer. Ini dilakukan untuk membantu Myanmar transisi menuju negara demokrasi. “Ini soal pendekatan. Kami punya pengalaman, di sini, di Indonesia, situasinya sama,” kata Jokowi saat wawancara eksklusif dengan rekan media.

Komentar