Agama Menjadi Inspirasi Etika Publik

Pancasila tidak hanya harus menjadi semboyan, tetapi juga harus menjadi panduan dalam setiap tindakan yang diambil, baik oleh penyelenggara negara maupun oleh masyarakat secara umum. Pendidikan agama yang demikian diharapkan dapat memperkuat Pancasila sebagai dasar hidup bersama di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Kuntowijoyo, radikalisme Pancasila harus menjadi pegangan umat manusia di Indonesia. Nilai-nilai agama yang universal, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, harus menjadi payung bagi terciptanya masa depan Indonesia yang lebih adil dan makmur.

Di era digital ini, tantangan untuk menerapkan etika publik semakin besar. Digitalisasi menciptakan masyarakat baru, yang seringkali menggunakan media sosial tanpa bijak. Banyak orang yang menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan informasi yang tidak benar, yang justru memperburuk situasi etika publik di Indonesia. Dalam situasi ini, agama seharusnya berperan sebagai penyeimbang, yang mampu menginspirasi masyarakat untuk menggunakan teknologi secara bijak dan etis.

Agama harus mampu menjadi pemandu dalam menghadapi tantangan di era digital ini, dengan menekankan pentingnya kejujuran, integritas, dan tanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukan di dunia maya. Setiap individu harus diajarkan untuk bertindak berdasarkan nilai-nilai etis, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Dengan demikian, agama akan mampu mengatasi budaya kepalsuan yang semakin berkembang di era digital ini, dan menginspirasi terciptanya etika publik yang otentik dan bermakna.

Agama memiliki peran yang sangat penting dalam membangun etika publik di Indonesia. Namun, peran ini seringkali terpinggirkan oleh kepentingan pribadi dan kelompok. Untuk itu, diperlukan upaya yang lebih serius dalam mengaktualisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan publik. Pendidikan agama harus mengalami pembaruan, agar nilai-nilai universal yang diajarkan oleh agama dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Pancasila harus menjadi panduan utama dalam setiap Persoalan ketimpangan dan etika yang telah dibahas di atas memberikan gambaran bahwa agama tidak bisa hanya dijadikan aksesori semata atau sekadar formalitas.Agama harus menjadi fondasi etika publik yang berperan dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini menjadi penting karena agama membawa nilai-nilai moral yang universal dan mengajarkan kebaikan serta keadilan. Namun, yang terjadi saat ini adalah krisis nilai, di mana ajaran agama sering kali hanya dipahami secara dangkal dan digunakan untuk kepentingan pragmatis, tanpa penghayatan yang mendalam.

Komentar