Air Jadi Isu Kehidupan: Retno Marsudi Ungkap Ancaman Nyata bagi Umat Manusia

JurnalPatroliNews – Jakarta –  Ancaman kelangkaan air kini tak lagi sekadar isu lingkungan ia telah menjelma menjadi krisis global yang mengintai peradaban. Itulah pesan kuat yang disampaikan oleh mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, bersama Sekjen Konvensi Lahan Basah, Musonda Mumba, dalam sebuah tulisan bersama yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Keduanya, yang berasal dari wilayah rentan seperti Asia Tenggara dan Afrika bagian selatan, menyuarakan kegelisahan yang semakin nyata: dunia sedang menuju “kiamat air” jika tak segera bertindak.

“Air menghilang dari tempat yang paling membutuhkannya, dan justru melimpah di lokasi yang tak siap menampungnya,” tulis mereka dalam artikel yang dipublikasikan PBB dan dikutip dari Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Menurut laporan tersebut, saat ini satu dari empat manusia di planet ini tidak memiliki akses terhadap air bersih. Dan pada tahun 2022 saja, banjir telah merenggut tempat tinggal lebih dari 90 juta jiwa dan menyebabkan kerugian ekonomi global yang menembus angka US$120 miliar.

Sementara itu, kekeringan di wilayah-wilayah seperti Afrika bagian selatan telah menyebabkan sungai-sungai mengering, sektor pertanian lumpuh, serta pasokan energi terganggu. Bagi Mumba dan Retno, semua itu punya akar yang sama: kegagalan umat manusia menjaga ekosistem air.

Komentar