JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS terbaru memberikan dorongan kuat bagi upaya memperkuat sistem multilateral serta mempercepat reformasi terhadap struktur tatanan dunia.
Airlangga menyebutkan, hasil utama dari pertemuan tersebut adalah Leaders’ Declaration yang mencakup berbagai isu strategis mulai dari perdamaian global hingga kerja sama ekonomi dan lingkungan hidup.
“Salah satu hasil penting dari KTT BRICS adalah dikeluarkannya Leaders’ Declaration, yang di dalamnya terdapat sejumlah poin terkait penguatan multilateralisme dan perlunya reformasi pada tata kelola global,” ujar Airlangga di Jakarta, Senin (7/7).
Deklarasi tersebut juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas internasional, mempererat kemitraan ekonomi dan keuangan antarnegara, serta memperkuat perdamaian dunia.
Bagi Indonesia, Airlangga menilai keterlibatan dalam BRICS memiliki peran strategis untuk memperluas jangkauan pasar ekspor serta memperkuat daya tahan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
“Indonesia memandang penting kerja sama ini untuk membuka akses pasar lebih luas bagi produk kita, apalagi saat dunia sedang menghadapi banyak tekanan,” jelasnya.
Airlangga juga menggarisbawahi komitmen negara-negara BRICS terhadap transisi energi dan pembangunan berkelanjutan. Ia menyatakan bahwa semua negara sepakat transisi hijau harus dijalankan secara adil, terutama untuk mendukung negara-negara berkembang.
Selain itu, deklarasi juga menyoroti kerja sama dalam pembangunan manusia, bidang sosial, dan kebudayaan. Indonesia melihat aspek ini sebagai bagian penting dari transformasi sosial yang inklusif dan kolaboratif antaranggota BRICS.
“Semua poin ini merupakan bagian dari hasil kesepakatan KTT BRICS yang dirangkum dalam Leaders’ Declaration dan sangat relevan bagi arah kebijakan pembangunan Indonesia,” tutup Airlangga.
Komentar