APBN Mei 2024 Defisit 0,10% dari PDB, Capai Rp 21,8 Triliun

JurnalPatroliNews – Jakarta – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Mei 2024 kembali mengalami defisit, setelah sebelumnya selalu mencatatkan surplus sejak awal tahun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebutkan bahwa defisit APBN pada Mei 2024 mencapai Rp 21,8 triliun, atau sekitar 0,10% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Kalau sekarang masih 0,1% dari PDB,” ujar Sri Mulyani saat konferensi pers di Kantor Pusat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Defisit APBN pada Mei 2024 meningkat sebesar 110,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana APBN saat itu masih surplus Rp 204,1 triliun atau setara 0,97% dari PDB.

Defisit APBN hingga Mei 2024 disebabkan oleh pendapatan negara yang hanya mencapai Rp 1.123,5 triliun, sementara belanja negara sebesar Rp 1.145,3 triliun. Pendapatan negara ini mengalami penurunan sebesar 7,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1.209 triliun, sedangkan belanja negara meningkat 14% dari Rp 1.004,9 triliun pada tahun sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan target, pendapatan negara baru mencapai 40,1% dari total target Rp 2.802,3 triliun untuk keseluruhan tahun. Sedangkan belanja negara baru mencapai 34,4% dari total target Rp 3.325,1 triliun. Sementara itu, keseimbangan primer masih mencatat surplus sebesar Rp 184,2 triliun, meskipun turun 52,8% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 390,1 triliun.

Komentar