Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan bahwa ekonomi biru telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pada semester pertama tahun 2024, produksi perikanan Indonesia mencapai 11,8 juta ton, terdiri dari 3,3 juta ton perikanan tangkap, 3,3 juta ton perikanan budi daya, dan 5 juta ton produksi rumput laut. “Total sekitar hampir 12 juta ton,” ujarnya.
Dalam acara HLF-MSP 2024, ekonomi biru akan menjadi fokus dalam sesi khusus berjudul Unlocking the Blue Economy for Sustainable Growth: Creating Value and Promoting Investment to Improve Productivity.
Sesi ini akan menghadirkan pembicara terkemuka, termasuk Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Laos Manothong Vongsay, Menteri Ekonomi dan Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang Hajime Ueda, hingga ekonom OECD Shashwat Koirala.
Diskusi ini akan menyoroti nilai global dari ekonomi biru yang diperkirakan mencapai US$ 1,5 triliun per tahun. Sektor ini juga mendukung lebih dari 30 juta pekerjaan dan menyediakan sumber protein utama bagi 3 miliar orang di seluruh dunia.
OECD memproyeksikan bahwa ekonomi kelautan dapat tumbuh dua kali lipat menjadi US$ 3 triliun pada 2023. Sektor ini sangat vital bagi negara-negara kepulauan seperti Indonesia dan negara-negara di belahan bumi selatan yang mayoritas masih tergolong negara berkembang.
Komentar