BBM Pertalite Hanya Tersalur 86%, Apa Cukup Hingga Akhir Tahun?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite hingga saat ini mencapai 27,3 juta kiloliter (KL), atau sekitar 86% dari total kuota yang ditetapkan sebesar 31,6 juta KL untuk tahun 2024. Meski sudah mendekati akhir tahun, angka tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, menjelaskan bahwa penurunan tersebut merupakan hasil dari pengawasan yang lebih ketat terhadap distribusi BBM bersubsidi.

Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan sistem QR Code MyPertamina, yang dirancang untuk memastikan subsidi BBM tepat sasaran.

 “Ada penurunan dibandingkan tahun lalu, tetapi pengawasan kini jauh lebih ketat,” ujar Erika dalam acara BPH Migas Award di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Erika optimistis penyaluran Pertalite akan mencapai lebih dari 90% dari kuota pada akhir tahun, meskipun dipastikan tidak akan melampaui batas yang telah ditetapkan.

“Kami yakin realisasinya bisa di atas 90%, namun tidak akan sampai 100%,” tambahnya.

Di sisi lain, pemerintah tengah mengkaji ulang skema penyaluran subsidi BBM untuk tahun 2025. Kuota BBM jenis Pertalite direncanakan turun menjadi 31,2 juta KL, sementara kuota Solar bersubsidi akan meningkat menjadi 18,8 juta KL.

Selain itu, pemerintah akan melakukan evaluasi kuota secara berkala setiap tiga bulan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi lapangan.

Langkah-langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi subsidi dan memastikan alokasi energi yang lebih merata. Dengan pengawasan yang diperketat dan sistem digital yang diterapkan, pemerintah berharap subsidi BBM dapat menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Komentar