Beathor Suryadi: Tangkap Dan Adili Erik Thohir & Boy Thohir Terkait Skandal KKN Pembelian Saham GOTO Rp.6,4 Triliun, KPK Jangan Mandul!

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Beathor Suryadi, Tokoh Nasional yang kerap mengkritisi persoalan yang luput dari perhatian masyarakat maupun Instansi Pemerintah. Ia mempertanyakan, keseriusan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk mengusut dugaan skandal investasi Telkomsel di GOTO senilai Rp6,4 triliun.

“Ketika membaca berita yang sedang hangat bahwa KPK akan usut dugaan korupsi pembelian saham Gojeg Tokopedia (GOTO) oleh BUMN tersebut. Apakah itu omong kosong belaka atau gertak sambal untuk menaikkan posisi negosiasi politik? . Sejak kapan Kuningan berani usut kasus yang melibatkan Menteri BUMN Erik Thohir yang bekas Ketua Tim Sukses Presiden Jokowi yang juga adik pengusaha ternama dan sekarang ketua panitia pernikahan anak Presiden?,” Tanya Beathor kepada Wartawan, Minggu (4/12/22).

Ia menyebut, KPK, menurut UU hasil revisi, adalah rumpun eksekutif yang kepalanya adalah Presiden.

“Apa berani KPK mengusut Menteri BUMN Erik Thohir yang notabene sering diberitakan sebagai menteri kesayangan Presiden Jokowi?. Janganlah politik membunuh akal sehat kita. Kenyataan tak bisa dibohongi,” sebutnya.

Mantan Pejabat senior Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jokowi membeberkan, Saham GOTO amblas sampai Rp132. Harga IPO Rp338. Telkomsel beli di Rp260. Penurunan year-to-date (YTD) mencapai 64,89%.

Ia menambahkan, Akibatnya Laporan Keuangan TLKM sebagai induk Tsel kebakaran.
Jumlah kerugian belum terealisasi akibat perubahan nilai wajar investasi di GOTO per 30 September 2022 sebesar Rp3,06 triliun. Itu artinya 47,81% modal yang disetor si BUMN kemakan sudah.

“Secara fundamental dan operasional perusahaan, tak ada yang bisa dibanggakan dari GOTO. Rugi per 30 September 2022 sebesar Rp20,7 triliun, sementara total akumulasi rugi GOTO Rp99,3 triliun,” imbuhnya.

“Pendapatan bersih GOTO itu cuma Rp7,9 triliun tapi bandingkan saja dengan biaya yang dikeluarkan untuk gaji dan imbalan karyawannya yang sebesar Rp11,28 triliun (LK Q3 2022),” tambahnya.

Ia bahkan mengungkapkan, yang dimaksud karyawan di atas, bukanlah driver ojol-ojol itu.

“Mereka mitra, bukan karyawan, jadi tak ada gaji,” ucapnya.

Ia menuturkan, Karyawan tetap GOTO per 30 September 2022 berjumlah sebanyak 10.541 orang, termasuk yang di Vietnam, India dsb. Kalau jumlah karyawan itu dibagi dengan beban gaji Rp11,28 triliun maka rata-rata dapat Rp118 juta/bulan/karyawan.

Beberapa waktu lalu, sambung Bethor, GOTO mengumumkan PHK 10% karyawan. Sebenarnya jumlah karyawan GOTO sudah bertambah 1.497 orang dibandingkan dengan jumlah per 31 Desember 2021 yang sebanyak 9.044 orang. Hal itu, sudah Ia laporkan ke KPK.

Komentar