JurnalPatroliNews – Bolivia – Lebih dari 3.000 ton sampah kini membanjiri jalan-jalan di seluruh Cochabamba, menciptakan krisis lingkungan yang parah setelah blokade tempat pembuangan akhir (TPA) K’ara K’ara oleh penduduk setempat memasuki hari kelima, Senin (16/9/2024).
Sampah yang menggunung terlihat di pusat kota, daerah permukiman warga, pasar dan area publik lainnya, termasuk “titik hijau,” yang menjadi lokasi penumpukan sementara.
Oscar Rocha, kepala Brigade Kebersihan EMSA (Empresa Municipal de Servicios de Aseo), mengungkapkan bahwa konflik ini telah menghentikan layanan pengumpulan sampah di seluruh kota. Ia meminta penduduk untuk menyimpan sampah di rumah mereka sampai blokade diselesaikan guna mencegah memburuknya situasi.
Protes ini dipicu oleh penolakan terhadap kontrak baru yang direncanakan selama 25 tahun untuk pengelolaan limbah di TPA K’ara K’ara, termasuk rencana industrialisasi sampah. Meskipun para pengunjuk rasa menolak berbicara kepada media, laporan tidak resmi menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama protes adalah buruknya pengelolaan TPA, yang menyebabkan pencemaran lingkungan, bau busuk, dan menimbulkan risiko kesehatan bagi penduduk sekitar.
Dengan semakin parahnya kondisi kebersihan kota, Cochabamba menghadapi potensi krisis kesehatan jika masalah ini tidak segera diselesaikan. Pemerintah setempat diharapkan mengambil langkah cepat untuk memediasi konflik dan memulihkan layanan pengelolaan sampah.
Komentar