JurnalPatroliNews – Jakarta – Miliarder sekaligus bos Tesla, Elon Musk, kembali membuat heboh jagat media sosial. Kali ini, ia menyindir Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) terkait polemik daftar klien dalam kasus skandal seks yang melibatkan Jeffrey Epstein.
Melalui platform media sosial X pada Selasa (7/7), Musk mengunggah meme bergambar sosok badut yang sedang merias wajah, disertai dengan narasi satir. Meme tersebut menyindir bagaimana DOJ berulang kali mengubah pernyataannya soal publikasi daftar nama yang terkait dengan Epstein.
Isi gambar itu memuat beberapa kalimat bertahap yang menyindir perubahan sikap lembaga hukum AS, seperti:
“Kami akan mengungkap daftar Epstein.”
“Kami masih butuh waktu.”
“Daftarnya ada di meja saya.”
“Tidak ada daftar Epstein.”
Sindiran Musk itu muncul di tengah ketidakpastian yang membayangi kelanjutan pengungkapan daftar pelanggan Epstein, seorang terpidana kasus eksploitasi seksual anak-anak. Meskipun Jaksa Agung AS sebelumnya menyatakan bahwa daftar itu ada dalam kendali penyidik, pihak DOJ membantah dengan menyebut tak pernah menemukan dokumen semacam itu dalam investigasi mereka, menurut laporan NDTV.
Seperti diketahui, kasus Epstein telah menjadi sorotan publik sejak 2005 ketika ia pertama kali diselidiki atas dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Meski sempat divonis 13 bulan penjara pada 2008, kasus serupa kembali menjeratnya pada 2019 sebelum akhirnya Epstein ditemukan tewas dalam sel tahanan.
Pada awal 2025, FBI sempat menjanjikan bahwa seluruh dokumen terkait Epstein akan dibuka untuk publik. Namun, prosesnya disebut memerlukan waktu panjang karena sensitivitas dan kompleksitas kasus.
Di luar isu Epstein, aksi Musk ini terjadi di tengah hubungan panas antara dirinya dan mantan Presiden AS Donald Trump. Perseteruan mereka makin menjadi sorotan setelah Musk sempat mengklaim bahwa nama Trump tercantum dalam dokumen Epstein yang belum dirilis – meski pernyataan tersebut akhirnya dihapus dan diakui Musk sebagai langkah yang terlalu jauh.
Konflik antara Musk dan Trump sendiri sudah berlangsung cukup lama, termasuk perdebatan soal kebijakan energi dan kendaraan listrik. Musk juga pernah menjabat sebagai Kepala Efisiensi Anggaran Pemerintah dalam era Trump, sebelum akhirnya mundur dari posisi tersebut pada Mei lalu.
Komentar