Kirillov sering tampil di media pemerintah Rusia untuk menuduh Barat dan Ukraina atas pelanggaran keamanan nuklir dan senjata kimia. Meski Rusia membantah penggunaan senjata kimia, Kirillov pernah dijatuhi sanksi oleh Inggris pada Oktober lalu atas dugaan penggunaan agen beracun seperti chloropicrin, yang dituduh Ukraina digunakan untuk mendisorientasi pasukan mereka.
Pembunuhan ini terjadi sehari setelah jaksa Ukraina dilaporkan mendakwa Kirillov secara in absentia atas penggunaan senjata kimia terlarang. Nama Kirillov juga tercatat dalam basis data Myrotvorets (Peacemaker) sebagai “musuh negara” oleh pihak Ukraina.
Sejak awal invasi pada Februari 2022, Rusia telah menuding Ukraina bertanggung jawab atas sejumlah pembunuhan terencana di wilayahnya.
Beberapa kasus menonjol di antaranya adalah pembunuhan Darya Dugina pada 2022, ledakan yang menewaskan blogger Vladlen Tatarsky pada 2023, serta penembakan komandan kapal selam Rusia.
Pasukan yang dipimpin Kirillov, dikenal sebagai RKhBZ, adalah unit khusus yang bertugas melindungi pasukan darat dari ancaman kontaminasi radioaktif, kimia, dan biologis dalam situasi ekstrem.
Pembunuhan ini semakin mempertegas eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina di tengah perang yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Komentar