JurnalPatroliNews – Malang – Unjuk rasa menolak Undang-Undang (UU) TNI berlangsung di Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (23/3). Ratusan demonstran berkumpul di kawasan Alun-Alun Tugu hingga depan gedung DPRD Kota Malang untuk menyuarakan penolakan mereka.
Menanggapi aksi tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah, menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk berdialog dengan para demonstran dan menampung aspirasi mereka.
“Kami siap menerima dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Prinsipnya, kami ingin membangun komunikasi yang baik agar kepentingan rakyat bisa tersampaikan,” ujar Rimzah, dikutip.
Sebelumnya, DPRD telah menyiapkan ruang audiensi untuk berdialog dengan perwakilan massa. Namun, pertemuan itu urung terlaksana karena situasi yang dinilai tidak kondusif. “Tujuh fraksi DPRD siap berdiskusi, tetapi belum ada titik temu yang memungkinkan audiensi berlangsung,” tambahnya.
Meski demikian, DPRD tetap membuka pintu bagi aspirasi masyarakat. Rimzah memastikan bahwa jika ada aksi lanjutan, pihaknya siap menggelar dialog yang lebih terarah.
DPRD Berkomitmen Sosialisasikan UU TNI
Rimzah juga menyampaikan bahwa DPRD Kota Malang siap membantu menyosialisasikan isi UU TNI kepada masyarakat. Ia mengakui bahwa regulasi tersebut menimbulkan pro dan kontra, dan pihaknya siap menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah pusat.
“Kami memahami bahwa ada perbedaan pendapat terkait UU ini. Oleh karena itu, kami siap menyalurkan masukan masyarakat agar suara mereka bisa didengar di tingkat yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Situasi Memanas, Halaman DPRD Terbakar
Demonstrasi yang berlangsung damai sempat memanas saat massa membakar ban bekas dan melemparkannya ke halaman gedung DPRD. Akibatnya, api sempat menyala di area depan gedung sebelum akhirnya berhasil dipadamkan.
Rimzah menjelaskan bahwa kebakaran tersebut bukan disebabkan oleh pembakaran langsung di dalam halaman gedung, melainkan dari ban yang telah lebih dulu dibakar di luar area aksi.
“Ban yang dibakar di luar kemudian dilemparkan ke dalam halaman gedung. Beruntung, api tidak sempat menyebar luas,” katanya.
Petugas pemadam kebakaran yang sudah bersiaga di lokasi segera bertindak cepat untuk mengendalikan situasi, memastikan tidak ada kerusakan berarti pada gedung DPRD.
Aksi demonstrasi ini berlangsung sejak pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB. Meskipun sempat terjadi insiden pembakaran, aksi tetap dapat dikendalikan dan berakhir tanpa bentrokan lebih lanjut.
Komentar