JurnalPatroliNews – Jakarta – Dalam pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin ASEAN dan komunitas bisnis regional yang berlangsung di Malaysia pada Senin, 26 Mei 2025, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya sinergi jangka panjang antara pemerintah dan pelaku usaha untuk memperkuat peran ASEAN dalam ekonomi global.
Berbicara dalam sesi ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Airlangga menyampaikan bahwa kemitraan antara sektor publik dan swasta mampu mengubah tantangan menjadi peluang nyata bagi pembangunan yang merata.
“Ketika sektor publik dan bisnis bahu-membahu, banyak rintangan yang dapat diubah menjadi momentum kemajuan. Kolaborasi ini krusial agar semua negara di kawasan ASEAN bisa bergerak maju bersama tanpa ada yang tertinggal,” ujarnya.
Ia menambahkan, kerja sama tersebut harus berdampak langsung pada penguatan ekonomi regional, sekaligus mendukung ekosistem bisnis yang lebih tangguh dan berkelanjutan di Asia Tenggara. Peningkatan arus perdagangan antarnegara ASEAN juga dinilai menjadi prioritas utama demi menciptakan keseimbangan pembangunan antarwilayah.
Tahun ini, ASEAN-BAC mengangkat tema “Unifying Markets for Shared Prosperity” yang menggarisbawahi pentingnya integrasi ekonomi demi kemakmuran bersama. Tema tersebut sejalan dengan kepemimpinan Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025 yang menitikberatkan pada nilai inklusi dan keberlanjutan.
Dalam forum tersebut, ASEAN-BAC juga melaporkan sejumlah agenda lanjutan, termasuk persiapan untuk ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) dan ASEAN Business Awards (ABA) yang dijadwalkan digelar Oktober mendatang.
Acara resmi dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, sebagai Ketua ASEAN tahun ini. Selanjutnya, Ketua ASEAN-BAC 2025, Tan Sri Nasir Razak, menyampaikan beberapa inisiatif penting seperti:
- Pengembangan entitas bisnis ASEAN (ASEAN Business Entity),
- Penguatan pasar modal swasta,
- Harmonisasi prospektus IPO di kawasan,
- Mobilitas dan pengembangan talenta,
- Kerangka karbon bersama ASEAN (ASEAN Common Carbon Framework),
- Dan pengembangan platform pertukaran digital.
Seusai paparan tersebut, para kepala negara ASEAN secara bergiliran menyampaikan pandangannya mengenai arah dan strategi kemitraan sektor publik-swasta di masa depan demi mendukung pertumbuhan inklusif di kawasan.
Komentar