JurnalPatroliNews – Washington – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan optimisme bahwa perang antara Rusia dan Ukraina dapat segera berakhir. Pernyataan ini disampaikan setelah Washington mengadakan diskusi yang disebutnya “produktif” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dikutip REUTERS Kamis (13/3).
Dalam pernyataannya, Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah meminta Putin untuk menyelamatkan pasukan Ukraina yang saat ini “sepenuhnya terkepung.” Ia tampaknya merujuk pada pasukan Ukraina yang telah didorong keluar dari wilayah Kursk, yang sebelumnya merupakan satu-satunya wilayah yang mereka kuasai di dalam teritori Rusia.
“Kami mengadakan diskusi yang sangat baik dan produktif dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia kemarin, dan ada peluang yang sangat besar bahwa perang yang mengerikan dan berdarah ini akhirnya bisa berakhir,” tulis Trump dalam unggahan di Truth Social.
Namun, pernyataan Trump ini dibantah oleh Gedung Putih. Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa Trump tidak berbicara langsung dengan Putin pada Kamis. Sebagai gantinya, pertemuan tersebut dilakukan oleh utusan AS, Steve Witkoff.
Menurut sumber anonim yang mengetahui isi pertemuan itu, Witkoff mengadakan diskusi panjang dengan Putin di Moskow pada Kamis malam.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengonfirmasi bahwa dalam pertemuan tersebut, Putin menyampaikan sejumlah “sinyal” kepada Trump melalui Witkoff. Rusia dan AS kini sedang merencanakan waktu yang tepat untuk panggilan telepon antara kedua presiden setelah Witkoff memberikan laporan lengkap kepada Trump.
Trump, yang sejak awal mengkritik keterlibatan AS dalam perang ini, kembali menegaskan keinginannya agar Rusia dan Ukraina segera menyepakati gencatan senjata. Ia memperingatkan bahwa konflik yang terus berlanjut ini dapat meningkat menjadi Perang Dunia Ketiga dan telah menyebabkan banyak korban di kedua belah pihak.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Rusia maupun Ukraina mengenai kemungkinan kesepakatan damai dalam waktu dekat. Namun, pertemuan ini menjadi indikasi adanya langkah diplomatik baru yang dapat mempengaruhi dinamika perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Komentar