JurnalPatroliNews – Sebuah studi dari lembaga riset yang bernaung di bawah Kementerian Pertahanan India mengungkap bahwa Tiongkok diduga memberikan dukungan pertahanan udara dan bantuan satelit kepada Pakistan dalam konflik militer terbaru yang melibatkan India.
Temuan ini memperkuat kecurigaan pemerintah India bahwa Beijing berperan lebih jauh dari yang selama ini diakui dalam eskalasi ketegangan di kawasan.
Ashok Kumar, Direktur Jenderal Center for Joint Warfare Studies di New Delhi, menyatakan bahwa Tiongkok memfasilitasi Pakistan untuk memindahkan jangkauan satelitnya, memungkinkan mereka memantau wilayah India, terutama dalam dua pekan setelah serangan mematikan pada 22 April yang menewaskan 26 warga India.
“Langkah ini memungkinkan radar pertahanan udara Pakistan disesuaikan, sehingga mereka dapat mendeteksi aktivitas udara dari India,” jelas Kumar dalam wawancara yang dikutip Bloomberg pada Senin, 19 Mei 2025.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa selain bantuan perangkat keras militer, Tiongkok juga terlibat dalam dukungan logistik dan intelijen. Kumar mengungkapkan bahwa konflik ini diduga dimanfaatkan Beijing sebagai medan uji coba teknologi militernya, seperti sistem anti-udara dan pesawat tempur terbaru.
Meski Pakistan mengklaim berhasil menjatuhkan enam jet tempur India, pernyataan tersebut belum bisa dibuktikan secara independen. India, di sisi lain, menyatakan mampu menggagalkan serangan drone besar-besaran berkat sistem sensor terintegrasi.
Kumar menekankan bahwa skenario konflik dua arah – menghadapi Pakistan dan Tiongkok secara bersamaan – kini menjadi pertimbangan utama dalam strategi pertahanan India.
“Setiap potensi konflik dengan Tiongkok kini harus dihitung juga sebagai kemungkinan konflik dengan Pakistan,” ujar Kumar.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah India mengenai dugaan keterlibatan langsung Tiongkok. Namun tuduhan ini menambah kompleksitas dalam hubungan tiga negara bersenjata nuklir tersebut.
Konflik terakhir disebut-sebut sebagai yang paling serius dalam lima puluh tahun terakhir, melibatkan serangan udara, tembakan artileri, hingga bentrokan bersenjata ringan di wilayah perbatasan sengketa.
India menuduh Pakistan berada di balik tragedi 22 April dan menyebutnya sebagai serangan teroris, klaim yang ditolak oleh Islamabad.
Tiongkok, India, dan Pakistan belum memberikan respons publik atas tuduhan dalam laporan ini. Upaya konfirmasi dari media ke pihak Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri ketiga negara belum mendapat jawaban hingga akhir pekan.
Perlu diketahui, hubungan strategis antara Tiongkok dan Pakistan telah terjalin erat sejak Perang Dingin, dan kian diperkuat dengan proyek-proyek infrastruktur raksasa melalui program Belt and Road Initiative. Namun, keterlibatan militer langsung Tiongkok dalam konflik India-Pakistan berpotensi memperburuk ketegangan geopolitik di Asia Selatan.
Komentar