Dugaan Motif di Balik Kebakaran Kementerian ATR/BPN: Insiden atau Sabotase?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kebakaran yang melanda Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam, 8 Februari 2025, memicu berbagai spekulasi.

Banyak yang mempertanyakan apakah insiden ini murni kecelakaan teknis atau justru memiliki motif tertentu, mengingat kebijakan tegas Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dalam membenahi kasus-kasus pertanahan di Indonesia.

Indikasi Perlawanan terhadap Kebijakan Nusron Wahid?

Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus, menilai kebakaran ini bukan insiden biasa. Ia menduga bisa saja ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kebijakan Nusron Wahid yang sedang berupaya menertibkan berbagai masalah sertifikasi tanah dan izin pemanfaatan ruang di berbagai daerah, seperti Tangerang, Bekasi, dan Jawa Timur.

“Kami tidak menutup kemungkinan bahwa kebakaran ini terjadi karena korsleting listrik. Namun, kejadiannya bersamaan dengan langkah tegas Menteri Nusron dalam menangani kasus pertanahan. Ini yang membuat kami bertanya-tanya,” ujar Iskandar, Minggu, 9 Februari 2025.

Nusron Wahid dalam beberapa waktu terakhir memang dikenal aktif menindak dugaan penyimpangan di internal ATR/BPN. Bahkan, ia telah memberikan sanksi kepada sejumlah pejabat kementerian yang terindikasi terlibat dalam praktik tersebut.

“Kalau melihat pola kebijakan yang diterapkan, bukan tidak mungkin ada pihak yang merasa terganggu dan berusaha menggagalkan reformasi di ATR/BPN,” tambah Iskandar.

Potensi Hilangnya Dokumen Penting

Kekhawatiran lain yang muncul dari insiden ini adalah kemungkinan hilangnya dokumen-dokumen penting terkait berbagai kasus pertanahan yang tengah diproses.

“Nusron Wahid harus segera mengumumkan secara transparan bagian mana saja yang terbakar dan dokumen apa yang terdampak. Jangan sampai kebakaran ini dijadikan alasan untuk menghilangkan bukti atau menghindari tanggung jawab,” tegas Iskandar.

Komentar