JurnalPatroliNews – Jakarta – Aviliani, Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengungkapkan bahwa ketidakpastian di kalangan investor yang enggan menanamkan modal di Indonesia bukan disebabkan oleh turbulensi politik, melainkan oleh ketidakselarasan kebijakan antar menteri di kabinet Presiden Jokowi.
“Saya tidak sepakat jika politik dijadikan alasan. Justru politik saat ini lebih stabil. Yang menjadi masalah adalah ketidakkompakan antar kementerian,” ujar Aviliani pada Rabu, 26 Juni 2024.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan seluruh pihak untuk menjaga stabilitas politik selama masa transisi pemerintahan menuju kepemimpinan Prabowo Subianto. Pesan ini disampaikan dalam Sidang Kabinet yang membahas kondisi ekonomi terkini di Istana Kepresidenan pada Senin, 24 Juni 2024.
Jokowi menekankan bahwa situasi yang kondusif akan memberikan persepsi positif terhadap Indonesia di mata dunia. Sebaliknya, turbulensi politik dapat menakut-nakuti investor dan menyebabkan penurunan nilai tukar rupiah.
“Waspadai isu-isu yang muncul setiap hari, sampaikan hal-hal positif agar pasar yakin dan optimis terhadap fundamental ekonomi kita yang berada dalam posisi baik,” ucap Jokowi.
Aviliani menegaskan bahwa stabilitas politik bukanlah faktor yang membuat rupiah melemah atau investor ragu. Menurutnya, ketidakselarasan antar kementerian adalah penyebab utama ketidakpercayaan investor.
Sebagai contoh, Aviliani menyebut polemik terkait Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang impor yang sering direvisi. Ketidakselarasan dalam pembuatan aturan ini, katanya, menyebabkan kebingungan di kalangan dunia usaha.
“Jika dunia usaha bingung, bagaimana dengan investor?” ujarnya.
Aviliani juga mengutip kondisi politik pasca Pemilihan Presiden 2024 yang relatif stabil sebagai bukti bahwa masyarakat tidak mempermasalahkan hasil pilpres. Menurutnya, keributan justru terjadi jika pemerintah tidak mengurus rakyatnya dengan baik.
“Semua pihak telah bersatu dan bahkan memberikan masukan kepada presiden baru. Tidak ada perdebatan politik yang berarti. Justru di dalam pemerintahan ini yang seharusnya satu suara untuk memberikan kepercayaan kepada investor,” jelasnya.
“Jangan sampai yang tidak ribut itu dibikin ribut gara-gara tidak diurus!,” tegasnya.
Komentar