Fakta Angin Puting Beliung yang Akan Landa Jakarta Hari Ini

JurnalPatroliNews – Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan DKI Jakarta berpotensi dilanda angin puting beliung pada Selasa (11/8).

Angin puting beliung diduga terkait pertemuan atau perlambatan angin (konvergensi) yang terpantau memanjang, misalnya dari Riau hingga Semenanjung Malaya atau dari perairan Lampung hingga Kepulauan Mentawai.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan puting beliung merupakan istilah lain dari angin kencang. Puting beliung disebut merupakan fenomena cuaca yang berasal dari satu sumber, yaitu awan Cumulonimbus (Cb) yang sangat kuat.

“Puting beliung adalah sebutan masyarakat terhadap fenomena angin kencang yang berputar (vortex), dan umumnya terjadi bersamaan dengan curah hujan dengan intensitas tinggi,” kutip BMKG.

BMKG menyebut tidak semua fenomena yang berasal dari awan Cb dapat menjadi puting beliung. Sebab, fenomena yang berasal dari awan Cb bisa hanya hujan lebat yang disertai petir atau hujan es.

BMKG mengatakan fenomena puting beliung hanya bersifat lokal, mencakup area antara 5 hingga 10 kilometer. Puting beliung dapat didefinisikan sebagai angin kencang yang muncul secara tiba-tiba.

Puting beliung, lanjut BMKG mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral, hingga menyentuh permukaan bumi.

Dari segi kecepatan, puting beliung merupakan angin kencang berputar yang keluar dari awan Cumulonimbus dengan kecepatan lebih dari 34,8 knots atau 64,4 km/jam dan terjadi dalam waktu singkat

“Periode hidupnya sangat singkat, yaitu sekitar 3 sampai 5 menit, mulai dari tumbuh hingga punahnya. Jenis angin ini di Indonesia kadang dikenal juga dengan istilah angin puyuh, lesus (Jawa), sirit batara (Sunda),” kutip BMKG.

(cnn)