JurnalPatroliNews – Jakarta – Rencana pelaksanaan uji coba Car Free Night (CFN) di Jakarta pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, akhirnya dibatalkan. Meski demikian, langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk menggagas ruang publik baru ini tetap mendapat apresiasi.
Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto, mengakui bahwa CFN merupakan upaya positif untuk menciptakan ruang interaksi baru bagi warga ibu kota.
“Secara prinsip, ini ide yang bagus. Masyarakat butuh lebih banyak ruang bersama seperti itu,” ujarnya dalam keterangannya yang dikutip dari laman resmi DPRD DKI Jakarta, Senin, 7 Juli 2025.
Namun demikian, Wahyu menegaskan bahwa pelaksanaan CFN harus melalui pertimbangan yang matang dan terukur. Pasalnya, penutupan ruas Jalan MH Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia pada jam-jam sibuk—yakni pukul 18.00 hingga 22.00 WIB—berisiko memicu kemacetan parah di pusat kota.
Selain aspek lalu lintas, Wahyu juga meminta Pemprov DKI memastikan kesiapan dalam hal pengamanan serta kenyamanan pengunjung. Ia menilai penting untuk memahami apakah pola pelaksanaannya akan menyerupai kegiatan Car Free Day (CFD) yang selama ini sudah berjalan rutin di Jakarta.
“Kami perlu tahu metode pelaksanaannya. Jangan sampai ada kejadian yang tidak diantisipasi sebelumnya,” tegas politisi dari Partai Gerindra itu.
Lebih lanjut, Wahyu menekankan bahwa jika CFN hendak direalisasikan secara berkelanjutan, maka harus ada kajian komprehensif yang mencakup dampak sosial, lalu lintas, hingga keberlangsungan pelaku UMKM di kawasan tersebut.
Ia menambahkan bahwa Dinas Perhubungan sebagai instansi teknis harus betul-betul memikirkan rekayasa lalu lintas secara cermat, agar tidak menimbulkan permasalahan baru di masyarakat.
“Kalau memang CFN ini mau dijalankan, jangan sampai yang muncul justru masalah sosial dan kemacetan yang tidak terkendali,” pungkas Wahyu.
Komentar