GNPF : Operasi Intelijen Bikin Rizieq Shihab Positif COVID-19, Dirancang 3 Hari Sebelum Pulang dari Arab Saudi

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang juga Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (Asmapi), Edy Mulyadi mengendus adanya upaya operasi intelijen terhadap Pemimpin Tertinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Disebutkan, operasi intelijen itu sengaja dilakukan agar Habib Rizieq Shihab dinyatakan positif terinfeksi Corona Virus Desease 2019 atau COVID-19.

Lebih jauh Edy Mulyadi menjelaskan, operasi intelijen tersebut disusun sejak tiga hari sebelum Rizieq Shihab pulang ke Indonesia. Menurutnya, operasi intelijen itu sengaja dilakukan karena penguasa yang sudah tidak bisa menjerat Rizieq Shihab dengan kasus-kasus hukum sebelumnya.

“Saya mendengar ada operasi intelijen ini. Kedatangan HRS yang disambut ratusan ribu bahkan jutaan umat di bandara, jadi pintu masuk. Ditambah kegiatan beruntun di Petamburan, Tebet, dan Megamendung, rezim merasa semakin punya dalih meng-COVID-kan Habib,” kata Edy dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube MySharingTv, Selasa (01/12/2020).

Sebelumnya, beredar hasil test PCR tertanggal 28 November 2020 yang menyatakan bahwa Rizieq Shihab positif tertular COVID-19. Dalam surat hasil PCR tersebut tercantum nama dr. Arif Rahman. Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari pihak Rizieq Shihab terkait hal tersebut.

Edy Mulyadi menganggap, operasi intelijen itu tidak dilakukan secara sederhana. Pasalnya, untuk melancarkan operasi intelijen tersebut, mereka tidak segan-segan mengorbankan sejumlah pejabat Polri yang dianggap tidak becus dalam menangani protokol kesehatan di wilayahnya.

Sekretaris Jenderal GNPF Ulama itu juga menilai, kalau operasi intelijen tersebut berusaha untuk membangun opini kalau acara Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor menjadi klaster COVID-19.

Oleh sebab itu, pemerintah pun sibuk melakukan penyemprotan disinfektan dan melaksanakan tes usap COVID-19 di wilayah tersebut.

“Penguasa berharap tes massal ini akan menemukan banyak orang terpapar COVID-19 di Petamburan. Tapi Allah gagalkan rencana busuk dan jahat mereka. Hasil tesnya hanya lima orang yang positif COVID-19. Itu pun kelimanya tidak hadir pada acara di Petamburan, mereka terpapar COVID-19 sepulang liburan,” terangnya. (bizlaw)

Komentar