Gubernur BI Berikan ‘Sinyal Merah’ Tentang Kacau Balau Ekonomi Global

JurnalPatroliNews – Jakarta – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa ketidakpastian global tetap tinggi meskipun prospek perekonomian dunia menunjukkan penguatan.

Berdasarkan catatan BI, Perry menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi global tahun ini diperkirakan mencapai 3,2%, lebih tinggi dari perkiraan awal. Hal ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di India dan China.

“Ekonomi AS tumbuh kuat didorong oleh perbaikan permintaan domestik dan ekspor, meskipun inflasi AS menurun dengan lambat,” ujar Perry dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis (21/6/2024).

Perry memprediksi bahwa kondisi ekonomi AS ini akan mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan pada akhir 2024.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) telah menurunkan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan, sejalan dengan tekanan inflasi yang lebih rendah.

“Divergensi kebijakan moneter di negara maju serta ketegangan politik yang masih tinggi menyebabkan ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi,” tegas Perry.

Melihat perkembangan ini, BI mencatat bahwa yield atau imbal hasil US Treasury yang meningkat menyebabkan nilai tukar dolar AS menguat. Hal ini menimbulkan tekanan pada nilai tukar berbagai mata uang dunia dan menghambat aliran modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Komentar