Hadiri KTT BRICS, Prabowo Bawa Misi Iklim – Eddy Soeparno Dorong Indonesia Jadi Pemimpin Transisi Hijau

JurnalPatroliNews – Jakarta – Untuk pertama kalinya, Indonesia ambil bagian dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil.

Presiden Prabowo Subianto hadir langsung dalam forum prestisius tersebut dengan membawa misi strategis: menjadikan Indonesia sebagai jembatan dialog dalam menghadapi berbagai isu global, termasuk krisis iklim.

Menanggapi partisipasi aktif Presiden Prabowo, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyampaikan dukungannya. Ia menilai kehadiran Indonesia di forum internasional seperti BRICS sangat penting untuk memperkuat diplomasi bebas aktif yang menjadi prinsip dasar politik luar negeri RI.

“Saya sangat mendukung peran Indonesia sebagai penghubung antar negara dari berbagai blok dunia dalam menghadapi tantangan global seperti kemiskinan, ekstremisme, dan tentu saja ancaman perubahan iklim,” kata Eddy dalam keterangan pers, Senin, 7 Juli 2025.

Ia juga menyoroti pernyataan Presiden Brasil Lula da Silva, yang menyebut bahwa KTT BRICS kali ini terinspirasi dari Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955—sebuah inisiatif besar yang saat itu digagas oleh Indonesia. Bagi Eddy, semangat Bandung itu masih sangat relevan hingga kini.

Lebih jauh, Eddy—yang juga menjabat Wakil Ketua Umum PAN—mendorong Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam memimpin aksi-aksi global terkait iklim. Ia menegaskan bahwa Indonesia layak tampil sebagai pemimpin dalam agenda perubahan iklim dunia.

“Forum BRICS adalah panggung strategis untuk mempertegas posisi Indonesia sebagai pelopor dalam pembangunan berkelanjutan dan transisi energi yang adil,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya memastikan bahwa transisi menuju energi hijau tidak melupakan kepentingan negara berkembang. Menurutnya, Indonesia dapat memimpin narasi global agar keadilan tetap terjaga dalam proses menuju ekonomi rendah karbon.

Eddy menilai, komitmen Presiden Prabowo dalam berbagai forum internasional menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merespons isu lingkungan secara progresif.

“Indonesia sudah di jalur yang tepat menuju transformasi energi hijau. Sekarang saatnya mengamankan dukungan konkret, baik secara politik maupun finansial,” tambahnya.

Ia berharap Indonesia bisa memperoleh akses pendanaan hijau dari New Development Bank (NDB), yang merupakan bagian dari jaringan kerja sama BRICS, guna mempercepat proyek-proyek energi terbarukan di dalam negeri.

“Semoga dari pertemuan ini, kita bisa membawa pulang kesepakatan nyata untuk mendukung proyek-proyek hijau di Indonesia,” tutupnya.

Komentar