JurnalPatroliNews – Jakarta – Serangan udara yang dilancarkan militer Israel terhadap Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza Selatan, menewaskan seorang jurnalis dan melukai beberapa warga sipil, menurut pernyataan dari kelompok Hamas.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengungkapkan bahwa serangan terjadi pada Selasa dini hari, dan menyebabkan kematian Hassan Aslih, jurnalis yang sebelumnya terluka dalam serangan pada 7 April dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
Aslih merupakan pimpinan redaksi dari kantor berita lokal Alam24. Dua jurnalis lainnya, Ahmed Mansur dan Hilmi al-Faqaawi, juga tewas dalam insiden serangan pada April lalu.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan terhadap Aslih pada April adalah tindakan yang ditargetkan, menuduhnya terlibat dalam aktivitas Hamas sambil menyamar sebagai wartawan. Mereka menyebut Aslih terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan menyusup ke wilayah Israel.
Kelompok pemantau media internasional, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), mengecam keras serangan terhadap jurnalis tersebut. CPJ mencatat bahwa sejak dimulainya konflik, sedikitnya 178 jurnalis dan staf media telah kehilangan nyawa di wilayah Gaza, Tepi Barat, Israel, dan Lebanon.
Sebelumnya, militer Israel melalui saluran Telegram mengklaim bahwa Rumah Sakit Nasser digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando dan pengendalian untuk merencanakan operasi terhadap warga sipil dan pasukan Israel. Dalam pernyataannya, Israel menyebut fasilitas medis itu menjadi tempat aktivitas militan yang signifikan.
Pada Senin (12 Mei), militer Israel sempat menghentikan sementara operasi militernya untuk memfasilitasi pembebasan Edan Alexander, seorang tentara Israel-Amerika berusia 21 tahun yang disandera sejak serangan Hamas tahun lalu. Ia diyakini sebagai sandera terakhir berkewarganegaraan AS yang masih hidup.
Serangan besar-besaran kembali dilancarkan Israel ke Gaza pada 18 Maret lalu setelah berakhirnya jeda gencatan senjata dua bulan. Konflik ini dipicu oleh serangan mendadak Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 1.200 korban jiwa, mayoritas warga sipil.
Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa hingga awal pekan ini, setidaknya 2.749 warga tewas sejak serangan terbaru dimulai, menjadikan total korban jiwa sepanjang konflik mencapai 52.862 orang.
Komentar