Imbas Tak Ada Piala Dunia U-20 di RI, Bisnis Apa Yang Paling Rugi..?

3. Bisnis transportasi

Sektor transportasi seharusnya menjadi salah satu yang diuntungkan jika Indonesia menggelar Piala Dunia U-20. 

Pergerakan tim dan banyaknya pertandingan akan membutuhkan banyak sarana transportasi. Bisnis sewa mobil hingga travel pun seharusnya menerima banyak untung.

Maskapai penerbangan juga seharusnya mendapatkan banyak keuntungan dari gelaran Piala Dunia U-20 mengingat event tersebut akan digelar di Jakarta, Palembang, Bandung, Solo, Surabaya, dan Bali.

4. Bisnis UMKM dan makanan hingga merchandise

Sektor Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama makanan adalah pilar penting dalam ekonomi Indonesia. Bisnis UMKM semula diharapkan menjadi sektor yang akan menangguk untung besar karena Piala Dunia U-20.

Pasalnya, rantai bisnis UMKM dari perhetalan Piala Dunia U-20 sangat panjang mulai dari bisnis kuliner, pembuatan jersey, pembuatan mug, botol, aksesoris, merchandise, oleh-oleh, makanan, minuman, hingga nonton bareng.

The Gulf Cooperation Council (GCC) memperkirakan penjualan ritel Qatar melonjak 36% pada 2022 menjadi US$ 18,5 milar. Keuntungan salah satunya ditopang aktivitas Piala Dunia.

Bisnis merchandise adalah salah satu yang paling merugi karena mereka sudah mencetak ataupun membuat merchandise sebelum kick off dimulai.

Akibatnya, produk mereka tak laku karena kenang-kenangan Indonesia sebagai tuan rumah hanya angan-angan.

Besarnya bisnis merchandise bisa dilihat saat pagelaran Asian Games. Ribuan orang mengantre demi membeli barang-barang terkait event tersebut.

Pembelian maskot Asian Games bahkan harus pre-order dan rebutan karena barang tersebut diserbu.

Survei Bappenas dan LPEM FEB UI mencatat pengeluaran pengunjung Asian Games sebagian besar untuk belanja suvenir, hotel, dan makanan minuman dengan total pengeluaran total pengeluaran wisatawan mancanegara sebesar Rp 1,9 triliun dan total pengeluaran wisatawan nusantara sebesar Rp 1,8 triliun

Komentar