IMF Ingatkan Prabowo: Ekonomi Global Hadapi Ancaman Serius!

Georgieva juga memperingatkan bahwa perdagangan internasional tidak akan lagi berfungsi sebagai “mesin pertumbuhan” seperti sebelumnya, terutama di tengah meningkatnya kebijakan proteksionis di banyak negara.

Dalam konteks retaliasi perdagangan, Amerika Serikat dan Uni Eropa mulai menerapkan serangkaian tarif tambahan terhadap China, yang dianggap IMF dapat menekan pertumbuhan ekonomi. Georgieva telah memperingatkan tentang risiko dari pembatasan tersebut, mengungkapkan bahwa ketergantungan negara-negara pada tarif dan pembatasan perdagangan justru merugikan pertumbuhan global.

“Saran kami adalah untuk mempertimbangkan dengan hati-hati biaya dan manfaat dari kebijakan ini dan dampaknya dalam jangka menengah. Kami berusaha menghitung semua itu, karena pada akhirnya, tarif biasanya akan dibebankan kepada bisnis dan konsumen di negara yang menerapkannya,” ungkapnya.

Georgieva juga menyoroti dampak negatif dari pandemi dan konflik, seperti perang Rusia-Ukraina, yang telah memicu kekhawatiran di berbagai negara, termasuk di AS. Ia menjelaskan, banyak orang merasa bahwa globalisasi tidak memberikan manfaat bagi mereka, yang berdampak pada prioritas keamanan nasional.

“Ini menciptakan iklim ketidakpercayaan, dengan negara-negara maju kini lebih sering mengambil langkah-langkah proteksionis dibandingkan negara berkembang,” tambahnya. Ia juga menyinggung potensi konflik yang lebih luas di Timur Tengah dan bagaimana hal itu dapat mengganggu stabilitas ekonomi regional serta pasar energi global.

Komentar