Indonesia dan Prancis Berkolaborasi untuk Eksplorasi Lithium di Grobogan Jateng

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasokan global.

Agung menambahkan bahwa pihaknya sedang berusaha menjalin kemitraan dengan perusahaan asing lainnya untuk melakukan studi lebih mendalam mengenai potensi mineral kritis di tanah air.

Mineral-mineral kritis seperti nikel, kobalt, dan lithium sangat penting untuk pengembangan teknologi masa depan, terutama dalam menciptakan ekosistem baterai kendaraan listrik.

“Dengan studi yang mendalam, kami berharap dapat menemukan cadangan mineral kritis baru yang lebih besar dan memiliki nilai ekonomi tinggi,” kata Agung.

Dia menjelaskan bahwa kerja sama dengan perusahaan Prancis ini akan mencakup berbagai aspek, termasuk penyelidikan wilayah prospek mineral kritis yang belum dieksplorasi di Indonesia, karakterisasi bijih, serta proses metalurgi terkait nikel dan eksplorasi lithium dari geothermal brine.

Kerja sama ini juga berpotensi membuka peluang untuk pertukaran pengetahuan dalam bidang eksplorasi lithium, inventarisasi mineral, dan publikasi ilmiah bersama.

Sebagai langkah lanjut, pihak PSDMBP akan melakukan kunjungan ke fasilitas penelitian dan pengembangan Eramet di Paris pada awal Desember 2024.

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari teknologi ekstraksi lithium dari geothermal brine yang sedang dikembangkan oleh Eramet serta memperkuat transfer pengetahuan untuk pengembangan industri mineral kritis di Indonesia.

Komentar