Indonesia Tawarkan Dagang Baru ke AS dalam Negosiasi Tarif 32%

JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah Indonesia tengah aktif menjajaki jalan tengah dalam meredam kebijakan tarif balasan sebesar 32% dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menggelar dua pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, guna membahas solusi konkret untuk menciptakan perdagangan bilateral yang lebih adil.

Pertemuan pertama berlangsung secara daring melalui Zoom pada Kamis (17/4), sementara diskusi langsung tatap muka dilakukan pada Sabtu (19/4) di markas besar Departemen Perdagangan AS (DoC). Selama 90 menit pertemuan, Airlangga memaparkan sejumlah inisiatif untuk memperkuat hubungan dagang dan mengurangi ketimpangan neraca perdagangan yang selama ini merugikan pihak AS.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada Secretary Lutnick atas keterbukaannya dalam dialog ini. Indonesia berkomitmen untuk menciptakan keseimbangan perdagangan yang saling menguntungkan,” kata Airlangga dalam keterangan resmi yang dirilis pada Minggu (20/4/2025).

Dalam upaya menyeimbangkan defisit perdagangan AS terhadap Indonesia, Airlangga menawarkan peningkatan pembelian barang dari Amerika. Rencana itu mencakup impor energi seperti minyak mentah, LPG, dan bensin, serta peningkatan pembelian komoditas pertanian seperti kedelai, bungkil kedelai, dan gandum—produk-produk yang tidak diproduksi dalam negeri namun sangat dibutuhkan.

Lebih jauh, Indonesia juga membuka peluang kerja sama di sektor mineral kritis, mendorong peningkatan investasi AS di tanah air, serta menyatakan kesiapan untuk menyelesaikan hambatan perdagangan non-tarif (NTB) yang dikeluhkan oleh pelaku usaha asal AS.

Lutnick menyambut positif pendekatan tersebut. Ia mengapresiasi langkah Indonesia yang dianggap menawarkan win-win solution dan menyatakan dukungannya terhadap target penyelesaian negosiasi dalam waktu 60 hari. Ia juga menyarankan agar pembahasan teknis segera dirancang secara detail bersama tim dari DoC dan United States Trade Representative (USTR).

“Indonesia mengambil langkah yang jelas dan terstruktur dalam proses negosiasi ini. Kami optimistis ke depan kerja sama perdagangan kedua negara akan semakin menguntungkan,” ujar Lutnick.

Delegasi RI yang mendampingi Airlangga dalam lawatan ke Washington DC meliputi sejumlah tokoh penting seperti Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, serta Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara.

Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang secara langsung diterima oleh Pemerintah AS dalam perundingan terkait tarif ini, menyusul negara-negara lain seperti Jepang dan Argentina yang juga telah lebih dahulu melakukan pendekatan diplomatik.

Komentar