Iran Bergerak Cepat Bangun Ulang Fasilitas Nuklir Pasca Serangan Bom AS

JurnalPatroliNews – Jakarta – Citra satelit terbaru menunjukkan Iran tengah melakukan aktivitas pemulihan di sejumlah situs nuklirnya yang terdampak serangan bom Amerika Serikat. Gambar dari Maxar Technologies yang diambil pada Sabtu (28/6) mengungkap tanda-tanda pembangunan kembali, khususnya di Fordow, kompleks nuklir bawah tanah Iran yang terletak di balik pegunungan.

Dalam citra tersebut, tampak alat berat seperti ekskavator dan beberapa petugas berada di sekitar salah satu kawah besar bekas hantaman bom. Sebuah derek (crane) juga terlihat sedang beroperasi di area pintu masuk lubang ventilasi di sisi utara Fordow.

Selain itu, Maxar mengidentifikasi keberadaan sejumlah kendaraan yang terparkir di sepanjang akses jalan menuju situs tersebut, menandakan adanya aktivitas pemulihan intensif.

David Albright, mantan inspektur senjata nuklir internasional, menyebut gambar satelit itu sebagai bukti bahwa Iran sedang menangani dua lokasi yang terkena dampak bom MOP (Massive Ordnance Penetrator). Ia menduga Iran sedang menutup kembali kawah hasil ledakan dan menggelar evaluasi teknis, termasuk pengambilan sampel radiasi.

“Iran juga tampaknya telah memperbaiki jalan utama yang menuju ke situs dalam waktu singkat, meski belum ada tanda-tanda mereka berusaha mengakses kembali pintu terowongan utama,” tulis Albright melalui akun X (Twitter)-nya.

Sebagai informasi, pada 22 Juni lalu, militer AS meluncurkan serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir Fordow dan Natanz menggunakan bom GBU-57, yang dikenal karena kemampuannya menembus bunker. Di saat bersamaan, rudal Tomahawk juga dilepaskan dari kapal selam menuju instalasi nuklir Isfahan, dalam upaya melumpuhkan program nuklir Iran.

Meski Washington mengklaim serangan tersebut menghancurkan seluruh target, laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyebut sebaliknya. Lembaga tersebut menyatakan bahwa kemampuan Iran untuk kembali mengaktifkan proses pengayaan uranium tetap utuh dan bisa dilakukan dalam hitungan bulan.

Penilaian IAEA ini sejalan dengan informasi awal dari intelijen Pentagon yang menyatakan bahwa komponen vital dari program nuklir Iran tidak sepenuhnya hancur. Namun hingga saat ini, laporan akhir dari militer dan lembaga intelijen AS terkait efektivitas serangan masih belum dipublikasikan.

Meskipun begitu, Presiden AS Donald Trump tetap bersikukuh bahwa serangan tersebut telah “menghapus total” ambisi nuklir Iran, pernyataan yang kini dipertanyakan banyak pihak menyusul perkembangan terbaru di lapangan.

Komentar