JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah Iran secara resmi mengangkat Brigadir Jenderal Majid Khadami sebagai Kepala Intelijen baru Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), menyusul kematian pejabat sebelumnya dalam serangan udara Israel pekan lalu.
Penunjukan Khadami dilakukan langsung oleh Komandan IRGC yang baru, Mayor Jenderal Mohammad Pakpour, yang juga menggantikan pendahulunya Hossein Salami setelah tewas dalam serangan Israel pada 13 Juni 2025.
Khadami sebelumnya memegang jabatan penting sebagai Kepala Organisasi Perlindungan dan Intelijen IRGC. Kini, ia menggantikan Mohammad Kazemi, yang bersama dua petinggi IRGC lainnya – Hassan Mohaghegh dan Mohsen Bagheri meninggal dalam serangan Israel yang menargetkan fasilitas strategis di Iran.
“Kepemimpinan Kazemi dan Mohaghegh selama ini telah memberikan kemajuan pesat dalam sistem intelijen IRGC,” ujar Pakpour dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP.
Sejak awal bulan ini, tensi antara Iran dan Israel terus meningkat. Israel meluncurkan gelombang serangan udara terhadap sejumlah situs militer dan instalasi nuklir Iran, dengan dalih bahwa Teheran tengah berupaya mengembangkan senjata nuklir. Klaim ini telah dibantah keras oleh Iran, yang menyatakan bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai.
Pasca dilantik sebagai Komandan IRGC oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Pakpour memperingatkan bahwa Iran siap memberikan balasan besar. Ia menegaskan bahwa “pintu neraka akan dibuka” jika serangan Israel terus berlanjut.
Bentrokan bersenjata antara kedua negara meletus pekan lalu, ketika Israel menggempur beberapa lokasi penting di Iran. Tindakan itu memicu balasan dari Teheran yang meluncurkan rudal ke wilayah Israel.
Menurut laporan otoritas Israel, serangan Iran telah menyebabkan 24 korban jiwa dan ratusan orang terluka. Di sisi lain, media Iran menyebutkan bahwa serangan balasan Israel menewaskan sedikitnya 585 orang dan melukai lebih dari 1.300 warga di berbagai wilayah Iran.
Komentar