Jejak Panjang May Day di Indonesia: Dari Larangan Orde Baru hingga Pengakuan Era SBY

JurnalPatroliNews – Jakarta – Tanggal 1 Mei dikenal dunia sebagai Hari Buruh Internasional atau may day, dan di Indonesia, peringatan ini memiliki sejarah yang berliku. Sejak awal kemerdekaan, momentum ini telah menjadi panggung penting bagi pekerja untuk menyampaikan suara dan tuntutan mereka.

Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno atau era Orde Lama, May Day dirayakan secara terbuka dan semarak. Pemerintah saat itu memberikan ruang yang cukup luas bagi gerakan buruh untuk berekspresi dan menyuarakan hak-haknya.

Namun, semangat tersebut meredup di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Di masa Orde Baru, peringatan Hari Buruh tidak hanya dibatasi, tetapi juga dilarang keras. Aktivitas buruh diawasi secara ketat, dan organisasi pekerja diarahkan untuk tunduk di bawah struktur serikat buruh yang dikendalikan oleh negara. Gerakan independen buruh ditekan dan kehilangan ruang untuk berkembang.

Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman, melalui akun X-nya pada Kamis, 1 Mei 2025, mengingatkan bahwa kebebasan berserikat baru kembali hidup setelah jatuhnya Orde Baru. Reformasi 1998 menjadi titik balik yang mengembalikan jaminan konstitusional atas kebebasan berserikat dan berkumpul.

Meskipun peringatan May Day kembali digelar setiap tahun pasca reformasi, namun saat itu belum diakui sebagai hari libur resmi oleh negara. Hal ini berubah drastis pada masa kepemimpinan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013, Presiden SBY menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional. Keputusan ini mulai diberlakukan pada 2014 dan menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan buruh di Indonesia. Benny pun menyampaikan apresiasinya: “Terima kasih Presiden SBY. Terima kasih kepada para buruh yang tak pernah lelah berjuang.”

Sejak saat itu, peringatan May Day terus berlangsung setiap tahun di berbagai penjuru negeri. Para pekerja memperingatinya melalui demonstrasi damai, pertunjukan budaya, hingga pertemuan besar. May Day kini menjadi simbol perjuangan kolektif dan bentuk penghormatan atas hak-hak pekerja yang telah diperjuangkan sejak lama.

Komentar