JurnalPatroliNews – Temanggung – Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Kopral Dua Eri Dwi Priambodo di Temanggung, Jawa Tengah, saat jenazahnya tiba pada Selasa petang. Eri merupakan salah satu korban dalam insiden tragis ledakan amunisi usang milik TNI AD yang terjadi di Garut, Jawa Barat.
Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho, Komandan Kodim 0706 Temanggung, menyampaikan bahwa setibanya jenazah di rumah duka, akan dilangsungkan prosesi sesuai protokol militer. Upacara dimulai dengan persemayaman dan Shalat Jenazah, lalu dilanjutkan pemakaman secara militer di tempat pemakaman umum desa.
“Rangkaian kegiatan akan dimulai dari penerimaan jenazah, dilanjutkan dengan persemayaman dan doa bersama di rumah duka, kemudian prosesi pemakaman militer sebagai bentuk penghormatan terakhir dari rekan-rekan TNI,” ujar Hermawan.
Kedatangan jenazah Eri disambut tangis keluarga dan warga sekitar. Istri serta anak semata wayangnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar tampak tak kuasa menahan kesedihan saat peti jenazah memasuki rumah duka.
Sang ayah, Rusman, mengenang Eri sebagai anak yang berbakti dan tak pernah lupa memberi kabar, meski sedang berdinas di Jakarta Timur. Ia mengatakan bahwa sebelum berangkat ke Garut, Eri sempat berpamitan kepada orang tuanya.
“Dia itu anak yang sangat perhatian. Sebelum berangkat ke Garut sempat izin dan pamit, terakhir komunikasi satu bulan lalu,” ujar Rusman lirih.
Almarhum Kopda Eri selama ini bertugas di satuan Bidang Amunisi di bawah Pusat Peralatan TNI AD di Jakarta Timur, dan sebelumnya pernah berdinas di Kodam III/Siliwangi.
Tragedi yang merenggut nyawa Eri terjadi pada Senin pagi, 12 Mei 2025, saat personel TNI AD melaksanakan pemusnahan amunisi yang sudah kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Ledakan mendadak yang terjadi saat proses tersebut menewaskan 13 orang, terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil.
Komentar