JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan saat ini ada 19 negara yang sudah melakukan restriksi perdagangan. Hal ini disebabkan kondisi perekonomian dunia yang masih belum pulih.
Jokowi menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia masih berada di kisaran 2,6% hingga 2,7%, sementara inflasi global diperkirakan mencapai 5,9%. Selain itu, konflik dagang dan perang konvensional yang masih berlanjut semakin mendorong negara-negara untuk menerapkan kebijakan pembatasan perdagangan.
“Ditambah perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung yang membuat Negara-Negara terus kebijakan restriksi perdagangan. Saat ini setidaknya ada 19 Negara yang melakukannya, semua itu membuat volume perdagangan global menjadi lesu,” kata Jokowi di Trade Expo ke – 39, di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (9/10/2024).
Lebih lanjut, Jokowi menyoroti kekhawatiran negara-negara terkait lonjakan produksi Tiongkok yang dapat membanjiri pasar global dengan produk berharga murah. Banyak negara kini mulai melindungi pasar domestiknya dari ancaman produk impor Tiongkok yang semakin masif.
“Negara-negara semakin waspada terhadap masuknya produk-produk impor dari Tiongkok yang harganya jauh lebih murah, sehingga mereka mulai mengambil langkah untuk melindungi pasar domestik,” ungkap Jokowi.
Untuk menghadapi tantangan ini, Jokowi menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia yang mencapai 280 juta jiwa, harus melindungi pasar domestiknya sambil terus memperluas pangsa pasar ekspor.
“Kita harus menguasai pasar domestik dan sekaligus memperluas penetrasi kita di pasar internasional,” tambahnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga melihat peluang di tengah kebijakan pembatasan perdagangan global. Menurutnya, pemasaran produk Indonesia harus dilakukan dengan cara yang inovatif, memanfaatkan era digital untuk mendorong pertumbuhan ekspor.
“Pemasaran tidak bisa lagi hanya dilakukan dengan cara konvensional. Ini sudah era digital, kita harus masif masuk ke sana. Saat banyak negara membatasi perdagangan karena perang dagang, justru di situ ada peluang. Bahkan saat inflasi tinggi, peluang juga muncul,” tutup Jokowi.
Komentar