Presiden juga memberi perhatian khusus pada pelaksanaan pemungutan suara, menyoroti potensi kerusakan alat pemungutan suara, surat suara, dan ancaman keamanan yang mungkin terjadi.
“Keamanan dan kesehatan harus menjadi perhatian utama kita semua. Sosialisasi juga sangat penting. Selain itu, dalam proses penghitungan suara, baik kesalahan manusia maupun sistem IT harus dihindari,” tambahnya.
Jokowi juga menyoroti pentingnya pengawasan dalam proses pemilu dengan menempatkan pengawas independen yang netral. Ia menekankan perlunya meningkatkan transparansi dalam penghitungan suara dengan memanfaatkan teknologi yang dapat diandalkan serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mencegah kecurangan. Penegakan hukum bagi mereka yang melakukan praktik money politic juga menjadi sorotan.
“Tugas ini membutuhkan kerja keras, kerjasama, dan sinergi yang baik antara KPU, Bawaslu, dan DKPP dengan seluruh elemen masyarakat. Saya yakin KPU memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup,” papar Jokowi.
Namun, Jokowi tetap mengingatkan agar KPU tetap waspada dan terus meningkatkan kapasitas teknis persiapan Pilkada, serta membuat inovasi agar Pilkada berjalan dengan kualitas yang lebih baik dan hasilnya mendapatkan legitimasi kuat dari masyarakat.
“KPU adalah penjaga utama kualitas demokrasi elektoral. Jadi, laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, dedikasi, serta integritas,” tutupnya.
Komentar