JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), tidak hanya bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan, di Abu Dhabi. Jokowi juga berencana untuk mengadakan pertemuan dengan pengusaha-pengusaha asal UEA untuk mengundang mereka berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Salah satu pengusaha yang akan ditemui adalah Mohammed Ali Rashed Alabbar, pemilik Emaar Properties, perusahaan properti dari Dubai yang terkenal sebagai pembangun gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa.
Jokowi menyebutkan bahwa akan ada beberapa penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan secara Business to Business, dengan kedua pemerintahan yang akan menyaksikan. Salah satu komitmen investasi yang diharapkan datang dari Emaar Properties.
“Salah satunya (Emaar Properties),” kata Jokowi ketika ditemui di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa (16/7/2024).
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa dirinya bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, juga akan berangkat ke Abu Dhabi untuk mengajak Emaar Properties berinvestasi di IKN.
Jika negosiasi berjalan lancar, Emaar Properties bisa menjadi investor asing pertama yang berinvestasi di IKN, dengan rencana mengembangkan kawasan pusat keuangan di sana.
Namun demikian, Basuki menjelaskan bahwa Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) masih belum mengetahui berapa jumlah investasi yang akan diinvestasikan oleh Emaar Properties. Surat Pernyataan Minat (Letter of Intent atau LoI) untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN juga belum ditandatangani oleh Emaar Properties.
Karena itu, Basuki menyatakan bahwa kunjungan Erick Thohir bersama Jokowi ke UEA bertujuan untuk menandatangani langsung LoI dari Emaar Properties.
“LoI belum ditandatangani, dan nilai investasi juga belum diputuskan. Makanya, pak Erick ke sana untuk menandatangani itu,” ujar Basuki, seperti dikutip dari Detikcom, Jumat (12/7/2024).
Komentar