JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya hasil konkret dari pelaksanaan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 yang akan diadakan di Bali pada 1-3 September 2024. Ia berharap forum ini mampu menghasilkan berbagai bentuk kerja sama yang nyata.
“Saya ingin pastikan ada betul-betul hasil nyata dari penyelenggaraan Indonesia Africa Forum,” kata Jokowi dalam Rapat Terbatas terkait penyebaran Monkeypox dan penyelenggaraan IAF 2024 di Istana Negara, Selasa (27/8/2024).
Jokowi menyebutkan bahwa forum ini akan mengundang 55 negara, termasuk 22 negara dari kawasan Afrika. Diperkirakan, sekitar 1.500 peserta akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury, dalam kesempatan berbeda, menjelaskan bahwa ada empat sektor utama yang akan difokuskan dalam kerja sama di forum ini.
“Kita berharap sejumlah perjanjian kerja sama ekonomi dapat ditandatangani dengan total nilai mencapai Rp 58 triliun. Ada empat sektor yang menjadi fokus,” kata Pahala dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan.
Pertama adalah sektor energi, mengingat Afrika memiliki 10% cadangan energi dunia. China, sebagai salah satu negara besar, banyak mengimpor energi dari Afrika. Sementara itu, Indonesia mengimpor 20%-25% minyak mentah dari Afrika, terutama dari Nigeria.
“Kerja sama di sektor energi menjadi prioritas untuk dikembangkan,” jelas Pahala.
Sektor kedua adalah ketahanan pangan, termasuk produksi pangan dan minyak konsumsi (edible oil) dari Afrika. Pahala menambahkan bahwa Indonesia berupaya menjalin kerja sama terkait bahan baku pupuk NPK, seperti phospat.
Sektor ketiga adalah pertambangan, di mana Indonesia berencana menjadi pusat produksi material untuk kendaraan listrik dan baterai. Oleh karena itu, kerja sama terkait cobalt, lithium, dan graphite menjadi target utama.
Pahala juga mengungkapkan bahwa enam kepala negara telah mengonfirmasi kehadirannya di forum ini, dari total 10-12 kepala negara yang diharapkan hadir, serta 11 menteri dari negara-negara Afrika.
“Yang sudah mengonfirmasi hadir antara lain Zimbabwe, Uganda, Ghana, Liberia, Eswatini, dan Zanzibar yang mewakili Tanzania,” tutur Pahala.
Komentar