Jurnalpatrolinews – Jakarta, Bank Indonesia (BI) menyatakan investor asing melepas kepemilikan dana mereka (capital outflow) dari pasar keuangan nasional sebesar Rp 890 miliar pada pekan ini dari 3 Agustus sampai 6 Agustus 2020.
Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko merinci pelepasan dana asing terjadi pada kepemilikan saham mencapai Rp1,97 triliun. Namun, modal asing yang keluar tidak sebesar itu karena ada peningkatan kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) dari investor.
“Nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto di pasar SBN sebesar Rp1,08 triliun,” ungkap Onny dalam keterangan tertulis, Jumat (7/8).
Secara total, aliran modal asing yang keluar (capital outflow) dari Indonesia mencapai Rp143,72 triliun secara tahun berjalan dari 1 Januari sampai 6 Agustus 2020. Capital outflow terjadi saat tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun turun ke level 6,76 persen.
Sedangkan yield surat utang AS, US Treasury Bond tenor 10 tahun naik ke posisi 0,536 persen. Sementara premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun turun dari 113,65 basis poin (bps) pada 31 Juli 2020 menjadi 106,81 bps pada 6 Agustus 2020.
Dampaknya, capital outflow turut menekan nilai tukar rupiah. Kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menunjukkan rupiah bergerak di kisaran Rp14.587 sampai Rp14.713 per dolar AS pada pekan ini.
Padahal, kurs rupiah Jisdor BI berada di rentang Rp14.543 sampai Rp14.653 per dolar AS pada pekan sebelumnya. Di pasar spot, kurs mata uang Garuda melemah 40 poin atau 0,27 persen menjadi Rp14.625 per dolar AS pada sore ini.(lk/*)
Komentar