Kabupaten Malang Lampaui Target Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

JurnalPatroliNews – Malang – Kabupaten Malang mencatatkan capaian luar biasa dalam program pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih dengan mendirikan antara 370 hingga 390 koperasi berbadan hukum, melampaui target nasional yang telah ditetapkan. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop) Ferry Juliantono yang juga menjabat sebagai Koordinator Harian Satgas Percepatan Kopdes Merah Putih, saat kunjungannya ke Malang, Rabu (25/6/2025).

Ferry mengapresiasi komitmen Pemkab Malang dan masyarakat desa yang telah aktif menyukseskan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih. Ia menyebut pencapaian tersebut sebagai bukti konkret keseriusan daerah dalam memperkuat ekonomi berbasis desa.

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa pelatihan dan pendampingan teknis bagi para pengurus koperasi akan segera dimulai dalam dua pekan ke depan. Pelatihan ini akan disokong oleh perbankan nasional, bank daerah, serta lembaga di bawah Kementerian Koperasi seperti LPDB, dengan fokus utama pada penguatan SDM dan model usaha koperasi.

Dalam pengelolaan koperasi, Ferry menyebutkan bahwa aset-aset milik pemerintah pusat, daerah, dan desa akan dioptimalkan penggunaannya agar koperasi dapat segera beroperasi tanpa perlu membangun sarana baru.

Ferry juga mengungkapkan bahwa peluncuran nasional Kopdes Merah Putih akan dilangsungkan pada 19 Juli 2025 di Klaten, Jawa Tengah, bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional. Targetnya, hingga akhir Juni, pembentukan 80.000 unit Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia akan selesai.

“Pembentukan Satgas hingga tingkat provinsi dan kabupaten/kota sudah hampir rampung 100 persen,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa program ini bukan berupa bantuan gratis, tetapi merupakan skema pembiayaan yang harus dikelola secara profesional. Pemerintah akan mendampingi koperasi dalam menyusun proposal dan melakukan studi kelayakan agar mampu menghasilkan usaha yang sehat dan berkelanjutan di tingkat desa.

Di lokasi yang sama, anggota DPRD Jatim Husni Mubarok memuji sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam mengakselerasi program ini. Ia menilai keberhasilan Kabupaten Malang dalam menyelesaikan musyawarah desa dan penerbitan SK koperasi sebagai wujud nyata dari semangat gotong royong masyarakat.

Husni juga menilai kehadiran Wamenkop di Malang menjadi bentuk pengakuan atas dedikasi dan kerja keras pemerintah daerah dalam menjalankan program prioritas nasional. Ia berharap Kabupaten Malang dapat menjadi model bagi daerah lain, mengingat statusnya sebagai bagian dari wilayah strategis Jawa Timur yang dijuluki “Gerbang Baru Nusantara”.

“Kami berharap koperasi desa ini bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal, memperkuat ketahanan pangan, membantu UMKM, serta menyediakan akses layanan pokok masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Bupati Malang HM Sanusi menyambut baik tercapainya target pembentukan koperasi di wilayahnya. Ia menyebut kolaborasi lintas sektor penting untuk menanggulangi berbagai persoalan seperti kemiskinan, stunting, dan rendahnya kualitas pendidikan.

Sanusi memaparkan berbagai sektor unggulan di Kabupaten Malang yang dapat dimaksimalkan melalui koperasi desa, seperti bidang peternakan, dengan skema kemitraan pengadaan anakan domba dan pengembangan ayam sistem tertutup (closed house). Di sektor pertanian, ia menyoroti keberhasilan ekspor lili monster, budidaya kentang anotasi, serta kelengkeng lokal yang berdaya jual tinggi. Tak ketinggalan, sektor perikanan pun disebut menjanjikan, melalui produksi garam berkualitas tinggi di Desa Mudangan.

Ia menekankan perlunya diversifikasi usaha dan sinergi antar sektor dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, seraya memperkenalkan berbagai terobosan di bidang pendidikan, seperti pengembangan sekolah terpadu dan kemitraan dengan lembaga vokasi luar daerah untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja desa.

Komentar